Mohon tunggu...
Nur Halipah
Nur Halipah Mohon Tunggu... Editor - Ordinary girl with extraordinary life

Freelance with Freedom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Selangkah Menjadi Penulis yang Baik

16 Februari 2019   16:43 Diperbarui: 16 Februari 2019   21:39 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: belajar membuat tulisan yang baik (Sumber gambar: www.pixabay.com/@Ramdlon)

Belum lagi jika tokoh yang diciptakan tidak manusiawi. Tidak ada manusia yang benar-benar jahat, dan tidak ada manusia yang benar-benar baik. Oleh karena itu, buatlah karakter tokoh kita seimbang. Buat mereka selayaknya manusia hidup, memiliki sisi positif dan negatif sehingga cerita kita akan lebih berwarna dan terasa nyata.

Memiliki Amanat Cerita

Apalah arti cerita yang tidak ada pesan yang bisa kita ambil. Menurut saya, karya yang baik dapat memberikan kesan dan pesan yang dapat diingat oleh pembaca. Dari pesan itulah, karya kita akan abadi dan memberikan manfaat untuk sesama.

Dapat Menghibur

Pada akhirnya, sebuah karya diciptakan untuk mencari penikmatnya. Definisi menghibur di sini bisa kita luaskan; membuat pembaca nyaman, santai, dan memahami setiap cerita yang kita jabarkan. Menurut saya, menghasilkan karya yang menghibur adalah tingkat tertinggi dari penilaian sebuah tulisan yang baik.

Dari banyaknya standar yang telah dijabarkan, saya mengamini bahwa diri saya belum dalam tahap menguasai semua poin tersebut dengan baik. Masih banyak yang harus saya kupas. Tidak ada atlet yang juara hanya karena dia beruntung atau tidur bermalas-malasan. Harus ada usaha dengan latihan yang keras. Lalu, usaha apa yang harus kita lakukan agar menjadi penulis yang baik?

Pertama, rajin membaca. Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca, maka ilmu kita akan bertambah. Sebagai calon penulis yang baik, membaca sudah menjadi makanan yang wajib kita lahap. 

Saya pernah mendengar salah satu penulis novel terkenal berkata bahwa dia membaca sepuluh buku untuk menghasilkan satu karya. Dari membaca, kita mendapat banyak referensi tentang masalah-masalah yang kita hadapi saat kesulitan menulis. Akan ada inspirasi dan pelajaran yang dapat kita petik dari membaca karya orang lain. 

Kedua, rajin menulis. Kita sudah membaca banyak buku, tetapi praktiknya kosong. Jelas, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Cara yang tepat adalah jangan berhenti menulis. Setelah kita belajar lewat membaca, praktikkan! Dengan cara ini, kamu akan terbiasa dan selangkah menjadi penulis yang baik.

Sekarang kita telah mengetahui standar tulisan yang baik. Meskipun tulisan kita belum dapat dikategorikan baik, setidaknya kita  dapat memberikan penilaian terhadap tulisan kita sendiri. Dengan begitu, kita akan tahu cara memperbaiki tulisan kita yang berikutnya. Jadi, sudah siapkah menjadi penulis yang baik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun