Mohon tunggu...
Nur Cholish Majid
Nur Cholish Majid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berkelana sambil belajar

Seorang Musafir Kelana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Andai Keluarga Jamila dan Sadikin Tau Ini!

19 Januari 2022   20:42 Diperbarui: 19 Januari 2022   21:31 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SC Website Allianz (Dok. Pribadi)

Padahal saat itu bayangan menjadi keluarga Jamila (jadi miskin lagi) ataupun Sadikin (Sakit dikit miskin) sudah berada di depan mata. Impian keluarga yang kami bangun bertahun-tahun bisa sirna dalam hitungan hari

Bahkan bagi generasi milenial saat ini yang dikenal sebagai generasi sandwich, itu akan sangat memukul ekonomi mereka, sehingga semakin banyak yang jatuh menjadi keluarga Jamila dan Sadikin.

Saya berandai-andai, sekiranya bibi dahulu merupakan pemegang polis asuransi Allianz Cancer. Tentu kehidupan paman akan lebih baik, tanpa harus bergantung secara ekonomi pada anak dan saudara-saudaranya.

Berbagai macam pengobatan dan cara dilakukan hingga menghabiskan seluruh asset beliau, meski akhirnya bibi tak kuasa melawan takdir setelah lebih dari tiga tahun berjuang.

Saya yakin, paman tidak akan pernah menyesal untuk menghabiskan seluruh harta bagi istri tercintanya. Namun setelah itu paman tidak pernah bisa bangkit lagi.

Walau kehilangan memang sangat menyakitkan dan bisa memukul mental dengan sangat dalam.

Musibah yang diterima paman sungguh berat, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kehilangan belahan jiwa, hilang pula seluruh harta. Hati yang luka bagai disiram air garam tanpa kesempatan untuk bangkit.

Meski tidak ada jaminan kesembuhan bagi luka mental yang dialami akibat perjuangan panjang yang melelahkan hingga berujung kehilangan. Namun setidaknya asuransi akan membantu menjaga sementara saat proses pemulihan diri agar tidak terperosok jauh lebih dalam.

Seperti yang juga terjadi pada beberapa tetangga di kampung halaman bapak di hulu Sungai Mahakam. Hasil kerja keras mereka selama bertahun-tahun seperti mobil, tanah, bahkan rumah habis terjual untuk biaya berobat orang yang dikasihi.

Bahkan paman saya pernah berucap, "ini saatnya harta menolong pemiliknya" saat menjual mobil kesayangannya untuk biaya berobat bibi.

Meskipun saya tahu itu sebagai bentuk cinta kasih, yang akan berbalas pahala hingga surga, namun jika ada cara yang bisa diambil untuk menutup ongkos ekonomi yang mungkin terjadi kenapa tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun