Mohon tunggu...
Holidin Theseries
Holidin Theseries Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - https://holidincom.blogspot.com

Google: Holidincom

Selanjutnya

Tutup

Horor

Antara Pemilu, Hantu Kuyang, dan Death Metal

18 Januari 2024   07:24 Diperbarui: 18 Januari 2024   07:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga elemen yang mungkin terlihat berbeda secara drastis, namun memiliki kekuatan untuk memotret keberagaman dan kompleksitas manusia dalam menghadapi realitas hidup. 

Sementara setiap elemen dalam judul ini memiliki keunikannya masing-masing, pertanyaan yang muncul adalah: 

apakah harmoni dapat dicapai di antara ketiganya? Sejauh mana keberagaman dapat bersatu tanpa merusak keseimbangan?

Pemilu membutuhkan partisipasi dan kepercayaan rakyat, hantu kuyang mencerminkan warisan mistis yang diakui dan dijunjung tinggi oleh masyarakat tertentu, sedangkan death metal menjadi medium ekspresi bagi ketidakpuasan. 

Meskipun pada pandangan awal ketiganya terlihat seperti konsep yang bertentangan, namun bisa jadi, ketiganya berperan dalam menciptakan keberagaman dan harmoni yang dinamis dalam suatu masyarakat. 

Antara pemilu, hantu kuyang, dan death metal, kita menemukan potret kaya akan keberagaman dan kompleksitas manusia. 

Melalui pemilihan umum, masyarakat berpartisipasi dalam proses demokrasi, sementara kepercayaan terhadap hantu kuyang dan musik death metal menunjukkan keberlanjutan tradisi dan keinginan untuk mengekspresikan ketidakpuasan. 

Mungkin, keseimbangan dan harmoni dapat dicapai dengan menghargai perbedaan, mendengarkan suara-suara yang berbeda, dan memahami bahwa keberagaman adalah kekuatan yang memperkaya, bukan mengancam. 

Seiring waktu, mungkin kita dapat melihat bagaimana ketiganya bersatu dalam narasi yang lebih besar tentang manusia dan perjalanan evolusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun