Mohon tunggu...
Pencari Kebenaran Agama
Pencari Kebenaran Agama Mohon Tunggu... -

saya menyukai paham zionis ttapi bukan berarti saya zionis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arab Kere (AK) Forgive me Dewa Gilang (DG)

10 Juni 2012   17:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Itu semua Gilang lakukan supaya Arab Kere gak terlalu berat membiayai sekolahku," ucap Gilang dalam hati.

"Arab Kere," panggilnya pelan.

"Hem, ada apa?" sahut Arab Kere pendek.

"Aku ada rencana mau cari kerja tambahan sebelum aku lanjutkan sekolahku ke SMK. Doain ya Arab Kere," ceitanya. Arab Kere tidak bisa melarang gilang untuk urusan yang satu ini. Beliau takut kalau kejadian ‘tengah malam’ itu terulang kembali.

Malam itu saat semua orang terbuai dalam mimpi, tiba-tiba ada kejadian ‘anak hilang’ yang sontak membuat satu gang pada kelimpungan mencarinya yang ternyata si Gilang. Arab Kere tak henti menangisi kehilangan Gilang itu. Pada suatu malam setelah menghilangnya Gilang dari rumah, Arab Kere seperti melihat bayangan dua orang berpakaian hitam berdiri di tepi tempat tidurnya.

"Seperti malaikat pencabut nyawa," pikir Arab Kere.

"Aku pasti pulang Tuhan, tapi izinkan aku menemukan kemenakanku terlebih dahulu," doa Arab Kere dalam hati kecilnya. Setelah Arab Kere selesai mengucapkan doanya itu, bayangan tadi tiba-tiba menghilang dan dengan tak sadar, dua butir mutiara mata menetes dari pelupuk matanya.

Setelah enam hari menghilang tanpa khabar, akhirnya pada malam hari ketujuh Gilang ditemukan di sebuah rumah kontrakan miliknya Pak Rahmad tak jauh dari rumah mereka. Sebelum pulang, Istri Arab Kere tak lupa menyelipkan dua lembar uang lima puluh ribu ke tangan Pak Rahmad. Di rumah, Arab Kere sudah menanti dengan hati was-was sambil sesekali melihat jarum jam yang begitu cepat bergerak. Setelah Gilangtiba di rumah, dia merasakan ada kedamaian baru yang selama ini dirindukannya.

"Hai, sudah sombong ya sekarang. Sudah lupa rupanya kau sama Arab Kere ini ya," sambut Arab Kere dengan senyumnya yang khas. Menyadari kalau dari tadi dia hanya bengong, Gilang langsung mencium tangan Arab Kere.

"Maafkan Gilang Arab Kere," ujar Gilang sambil menahan air matanya agar Arab Kere tidak melihat Gilang menangis karena hatinya pedih saat pertama mendengar suara Arab Kere itu.

"Itu perbuatan orang-orang yang lemah. Cengeng!" pikir Gilang dalam hati. Untuk ke sekian kalinya,Gilang lebih mementingkan ego dan gengsinya di depan Arab Kere. Dan Arab Kere sadar akan hal itu. Acara penyambutan unu kedatangan Gilang diadakan kecil-kecilan. Gilang berjanji tidak akan mengulangi hal serupa dikemudian hari. Dan setelah itu, semua berjalan normal seperti biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun