Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

2 WNI Jadi Buronan FBI, Harus Bangga atau Malu?

16 April 2021   18:35 Diperbarui: 16 April 2021   18:37 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar via CNN Indonesia

Imbas kesesatan berpikir yang demikian juga merambah ke kasus lain, contoh seperti kasus pasangan gay di Thailand yang kemarin viral. Apa hak kita mencampuri urusan pribadi orang lain, terlebih orang itu adalah warga negara asing? Imbasnya pun banyak, ada pekerja Indonesia yang dipulangkan paksa dari Thailand, ada calon mahasiswa/i yang terancam tidak bisa kuliah di sana, ada juga seruan boikot wisatawan asal Indonesia.

Negara ini akan hancur dengan sendiri jika kualitas sumber daya manusianya di bawah standar, bahkan, akan lebih banyak warga asing di kemudian hari yang semakin meremehkan Indonesia, hanya karena ulah warganet yang mempunyai kesalahan dalam berpikir.

Sedangkan kesalahan berpikir yang terakhir adalah, ada beberapa warganet yang berkata bahwa kedua WNI itu seharusnya mendapatkan pekerjaan yang selaras dengan kemampuan "maling"nya. Jika ada orang beranggapan demikian, orang itu wajib untuk dididik ulang. 

Bagaimana bisa sebuah perusahaan mempekerjakan seorang maling (scammer)?, Sudah teramat jelas bahwa seorang scammer dan hacker adalah dua orang yang berbeda. 

Jika ada seorang hacker yang membobol sistem keamanan lain seperti merubah koordinat sebuah satelit, hacker itu wajib untuk digali bakatnya, bisa juga dipekerjakan pada bagian IT. Namun seorang scammer? Mereka penjahat, merugikan orang lain secara materi, mereka juga menjadi musuh utama perusahaan e-commerce, untuk apa dipekerjakan? Sudah selayaknya mereka dipenjara atas kejahatan yang telah diperbuat.

Kasus 2 WNI yang menjadi scammer di Amerika Serikat seharusnya tidak membuat kita menjadi bangga, tetapi malu. Karena yang mereka lakukan adalah sebuah kejahatan, dengan tertangkapnya dua pelaku tadi otomatis membuat nama negara Indonesia kembali tercoreng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun