Mohon tunggu...
HMPSEP UNPAR
HMPSEP UNPAR Mohon Tunggu... Ilmuwan - Himpunan Mahasiswa Program Sarjana Ekonomi Pembangunan

HMPSEP

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Virus Corona, Pemicu Krisis Ekonomi Global

29 Februari 2020   19:02 Diperbarui: 29 Februari 2020   19:51 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virus Corona, Pemicu Krisis Ekonomi Global

Masalah dari pengaruh virus ini meluas semakin besar ke berbagai penjuru dunia, salah satunya kepada Indonesia. Negara asal virus ini melanda merupakan negara yang berperan sebagai global value chain perdagangan, baik dalam produksi maupun kontribusi turis untuk Indonesia. FDI (Foreign Direct Investment) Indonesia juga terpengaruh. Secara umum, sejak tahun 2019, 4 kuartal berturut-turut impor Indonesia sudah kontraksi. Dengan corona virus akan  mengalami penurunan. 

Apabila pertumbuhan ekonomi Tiongkok melemah 1% dari baseline mereka 6%, Indonesia akan mengalami penurunan 0,3%-06%. Angka ini cukup besar karena baseline pertumbuhan Indonesia adalah 5,02% dari pertumbuhan ekonomi 2019. Oleh karena itu, untuk memperkecil dampak negatif virus corona terhadap perekonomian Indonesia, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan fiskal ditambah kebijakan sektor riil seperti Omnibus Law Cipta Kerja (Kemenkeu, 2020).

Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia, Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa pengaruh virus corona terhadap perekonomian indonesia adalah terhadap penurunan sektor pariwisata Indonesia, pertumbuhan ekonomi, sektor ekspor impor. Sektor pariwisata terpengaruh karena terhentinya kunjungan turis China yang sering mengunjungi pariwisata Indonesia terutama di Nusa Penida, Bali. Virus tersebut telah mengakibatkan kunjungan wisatawan turun 100% sehingga membuat pemerintah khawatir. 

Sedangkan, Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, virus corona merupakan salah satu tantangan utama Indonesia dalam mengawali tahun 2020. Virus corona menyebabkan penurunan perekonomian Indonesia sebesar 0,1%  hingga 0,29% (kompas.com, 2020).Selain itu, di sektor ekspor maupun impor permintaan Tiongkok juga akan mempengaruhi harga komoditas andalan Indonesia seperti batu bara dan kelapa sawit. 

Alasan ekonomi Tiongkok berpengaruh terhadap Indonesia karena Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengatakan aktivitas perdagangan tersebut membuat Indonesia memiliki ketergantungan dengan Tiongkok. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2019, ekspor non migas ke Tiongkok mencapai US$ 25,85 miliar setara 16,68% dari total ekspor non migas. Tidak hanya tujuan ekspor, Tiongkok juga menjadi Negara importir terbesar bagi Indonesia.Sepanjang 2019, impor dari Tiongkok sebesar US$ 44,58 miliar, atau 29,95% dari total impor. 

Kesimpulan 

Terjadinya wabah virus corona atau “COVID-19” memang tidak bisa dihindari dan diprediksi. China telah mengambil tindakan cepat untuk menghentikan penyebaran dan penanganan virus ini, kemudian menjadi contoh bagi negara lain. Penanganan dilakukan dengan membangun sistem pencegahan dan pengendalian multiarah dan multilevel dari pusat hingga daerah dengan fokus pada Kota Wuhan dan Provinsi Hubei. 

Menurut Duta Besar China, Xiao Qian, serangkaian langkah telah diambil pada tingkat pusat, antara lain perpanjangan liburan tahun baru Imlek, pembatasan pergerakan orang, perkuatan pengendalian lalu lintas, alokasi sumber daya medis secara seragam, pengendalian kegiatan berskala besar, serta penerapan kebijakan subsidi kepada pasien. 

Tiongkok dikenal sebagai tempat pengobatan tradisional yang diandalkan, sehingga otoritas kesehatan pun  memperkuat perawatan medis dengan mengintegrasikan pengobatan tradisional Tiongkok dan Barat. 

Selain itu, penanganan virus corona di Singapura dilakukan dengan cara turis mancanegara yang baru tiba di Singapura secara otomatis diperiksa untuk mengetahui gejala demam, pilek, batuk guna mencari tanda-tanda virus corona. Singapura menerapkan mekanisme pelacakan kontak yang sangat canggih untuk mengetahui dari mereka yang terinfeksi sehingga dapat di karantina dan dipantau lebih lanjut.

Di Indonesia, pelaksanaan penanganan dengan cara karantina bagi WNI yang baru berpulang dari China adalah salah satu contoh pencegahan penyebaran virus agar tidak mewabah dan sekaligus sebagai langkah awal untuk mencegah virus corona mengganggu perekonomian Indonesia secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun