Mohon tunggu...
HMDIE FEB UB
HMDIE FEB UB Mohon Tunggu... Lainnya - Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

#SATUJIWAIE #OSIOSIOSI #PROUDTOBEIE #AMERTAASA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tujuh Kementrian di Bawah Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi, Work from Bali atau Liburan ke Bali?

29 Mei 2021   23:37 Diperbarui: 29 Mei 2021   23:39 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04/III/2020 Tahun 2020, menghimbau untuk perusahaan membatasi kegiatan usahanya, serta melakukan upaya-upaya memberikan dukungan/kompensasi berupa bahan makanan pokok kepada para pekerja informal yang terkait langsung dengan destinasi wisata yang ditutup.

Dikutip dari sumber lain yaitu Kompas.com (17/02/2021), strategi yang akan dilakukan pemerintah dalam membantu sektor pariwisata ini ialah dengan memperluas peserta program Kartu Prakerja di tahun 2021, khususnya bagi para pekerja di sektor pariwisata. Pemerintah juga menyiapkan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan mendorong pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Ditengah berbagai kebijakan yang sedang dijalankan untuk memulihkan sektor pariwisata, belum lama ini cukup ramai diperbincangkan mengenai rencana Work from Bali (WFB) yang dicanangkan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. 

Alasan dibalik program ini adalah untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan domestik sehingga mampu memulihkan perekonomian lokal. Akibat adanya pandemi, perekonomian Bali yang 52-56 persennya bergantung pada sektor pariwisata menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bali anjlok hingga minus 9 persen. 

Maka dari itu Kemenko Marves dan tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasinya akan bekerja dari Bali demi menyelamatkan ekonomi Bali yang menjadi salah satu daerah yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.

Alasan Kemenko Marves merencanakan program "Work from Bali"

Kebijakan Work from Bali dicanangkan bukan tanpa alasan dan juga bukan tanpa tujuan. Pemerintah sudah memiliki rencana dalam pemulihan ekonomi dimasa pandemi ini, salah satunya adalah Work from Bali atau biasa dikenal dengan sebutan WFB.

Seperti yang telah dikatakan Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf yaitu bapak Vinsensius Jemadu bahwa kebijakan WFB dapat mempercepat proses pemulihan pariwisata di Bali. Bukan hanya itu tujuan dari adanya WFB, alasan lain dari adanya WFB yaitu untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat yang mulai lesu terhadap pariwisata. 

Hal ini dimulai dengan  tujuh kementrian dibawah koordinasi Kemenko Marves yang menterinya tidak lain tidak bukan ialah bapak Luhur Binsar panjaitan yang ikut dalam kebijakan WFB. Keikutsertaan tujuh Kementrian dalam satu kebijakan ini merupakan awal dari sebuah kolaborasi untuk meningkatkan perekonomian indonesia yang diawali dan dimulai dari Bali.

Mengapa Bali? Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yaitu bapak Arie Prasetyo menyatakan bahwa Bali merupakan ikon pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, Bali menjadi pilihan sebagai awal dari sebuah pergerakan atau lompatan untuk keluar dari permasalahan ekonomi di masa pandemi.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pariwisata bukan hanya akan berdampak untuk Bali saja, pemerintah ber-statement bahwa peningkatan rasa percaya publik domestik ini akan dapat menciptakan Multiplier Effect yang akan membantu pertumbuhan perekonomian lokal di daerah lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun