Mohon tunggu...
Pena Greelack
Pena Greelack Mohon Tunggu... Penulis - Media tulis kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sikka - Cabang Ende

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tak Terlupakan

3 April 2020   21:00 Diperbarui: 3 April 2020   21:18 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini dunia mereka, pilihan antara hidup dan mati adalah jalan yang mau tidak mau Harus mereka tempuh. 

Covid-19 hadir mengibarkan bendera peperangan. 

Bumi dan huninya dibuat kaku dalam kondisi terbaring menyedihkan. 

Namun, si baju putih hadir melawan dengan menegakkan bendera kemanusiaan. 

Pakaiannya tertutup dan terbalut rapi dari ujung kaki sampai ujung rambut. 

Raut wajahnya tak nampak, ditutupi potongan kain kecil. 

Dia terlihat seperti manusia penjelajah angkasa, tapi bukan itu. 

Kondisi bumi yang membuatnya berpakaian layaknya bukan manusia normal. 

Apa boleh buat? 

Kewajiban membawanya pergi jauh, bahkan ada yang sampai pada kondisi saat Tanah menimbun raga hingga membuatnya mati dan hidup dalam cerita juang. 

Hadir ditengah wabah mematikan dengan harapan membawa kesembuhan pada Mereka yang terbaring kaku, tak jarang membuatnya gugur dihadapan covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun