Mohon tunggu...
Heni Kurniawati
Heni Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - Visit my personal blog, tulisanheni.blogspot.com

A woman who likes writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutunggu Kau di Stasiun Kereta

24 September 2012   01:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak tahan lagi. Kulempari mereka dengan batu, ranting kayu, atau apapun yang kutemukan di dekatku. Seorang terkena pantatnya. Seorang lagi terjatuh karena takut kukejar. Namun seolah tak jera, ia bangun lagi dan kembali beramai-ramai mengolok-olokku. Dan aku terus melempari mereka dengan batu, yang kali ini agak besar ukurannya.

Di ujung gang kulihat ibu tergopoh-gopoh menyusulku. Aku tergugu karena tak bisa menghentikan kekurangajaran bocah-bocah itu. Air mataku semakin deras dalam dekapan ibu.

"Ibu, mereka kurang ajar. Mereka selalu bilang kalau aku gila. Tidak benar kan, bu? Aku tidak gila. Mengapa mereka bilang aku gila?"

"Cemara, Ibu memberimu nama "Cemara" supaya kau kuat seperti pohon cemara. Tetap tegar berdiri tegap meskipun tak henti diterpa angin kencang. Tapi mengapa kamu jadi serapuh ini hanya karena kehilangan Tyo? Sadarlah nak, kembalilah seperti cemara ibu yang selalu ceria dulu...."

Ibu menuntunku pulang tanpa memberiku waktu untuk memahami kata-katanya. Samar-samar kulihat bayanganmu menjauh seolah hendak meninggalkanku selama-lamanya. Dan sekarang kau benar-benar telah pergi, bayanganmupun tak bisa kulihat lagi.

Heni Kurniawati

Penulis novel Menggapai Impian, Merengkuh Cinta (MIMC)

www.novelmimc.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun