Sejenak, didepan ku. Ia menenggelamkan diri dalam renungan. Lalu ia berlanjut 'pak Ryan. Itulah akhir kehidupan saya saat itu. Bagaiamana mungkin saya bisa hidup, tak kutemukan apa-apa disini. Listrik hanya 12 jam, jaringan sulit, apalagi internet, tidak ada hiburan, hutan semua. Stres memuncak disini, pungkasnya.
Tapi saya salah, katanya!. Justru disini memberikan saya hidup, Â mulai kenal dengan huruf hijaiah, mengenal ibadah, berdialog dengan tuhan (membaca Al Quran). Jika saja waktu itu orang tua tidak kirim saya kemari, saya malu membayangkan entah kehidupan semacam apa yang akan saya jalani.Â
Lelaki itu, kini menjadi penjaga masjid disini.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi mu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi mu. Allah mengetahuinya, sedangkan kamu tidak (QS 2 : 216)"
Catatan :
Terima kasih untuk teman-teman yg sudah memberikan  kisah disekitar nya untuk kami tuliskan. Terutama buat forum "Rumah Nusantara Sehat Bima Dompu"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H