Kisah yang satu ini, bagi diri ku pribadi cukup 'ngeri' sih. Dalam bayangku, cinta adalah perangkat yang digunakan untuk menyatukan orang. Dengan tekad yang sama, tujuan yang sama, keyakinan yang sama, visi yang sama dan komitmen yang sama.
Lantas bagaimana jika beda keyakinan?Â
Ibaratnya sih ada dua orang disimpang jalan. Yang satu meyakini bahwa menuju tempat yang dituju melalui arah kanan, dan yang satu meyakini melalui arah yang kiri. Lantas, bisakah mereka sampai ketempat yang sama? Apalagi soal hal yang paling mendasar dalam kehidupan.Â
Bukankah, siapapun anda, pedoman mendasar anda dalam kehidupan adalah agama yang anda yakini?
Islam, justru soal ini memberi teguran yang sangat keras.Â
Kata Quran, 'QS 3 : 221 Budak yang mukmin lebih baik dari wanita/lelaki yang musyrik, walapun ia menarik hati mu.'Â
Bahkan orang-orang disekitar mereka ini ditegur oleh Quran. Kata Quran jangan kamu nikahkan orang-orang seperti mereka itu sebelum ia beriman.
So? Keputusan tetap ditangan anda sendiri. Karena sesungguhnya masing-masing kita bertanggung jawab terhadap perbuatan sendiri.
MENJADI ALASAN DITINGGAL PERGI
Anda diselingkuhin, digantungin, menunda nikah atau bahkan anda dibalap oleh orang lain? Dan alasannya karena anda ikut Nusantara Sehat? Sulit Komunikasi?
Semua yang dituduhkan itu bukan sebuah minat para generasi Nusantara sehat baik lelaki maupun perempuan. Hanya saja,  sayangnya  mereka diluar sana tak begitu mengerti daya tarik dari Nusanatara sehat.