Hari itu. Seakan tanah Papua membara. Disudut kelopak mata lelaki itu membasah. Ia seakan menentang. Usianya masih begitu belia, 16 tahun.
Ia menatapku begitu kuat. "Pak Ryan. Sejak hari itu, saya menjadi saksi buat diri sendiri. Saya hibahkan seluruh hidup saya untuk-Nya. Ungkapnya!"
Kau tahu? Seolah-olah detak jantungku berhenti seketika. Ada apa dengan remaja ini? Kalimat yang begitu kuat, bahkan para tua renta yang seakan sedang bergandengan dengan ajalnya pun belum tentu mampu mengatakan hal yang sama.
Tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Allah mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada sesuatu yang basah atau kering melainkan semua tertulis dalam kibab yang nyata (lauh mahfudz) Qs 6 : 59Â
AKU TAK INGIN KE KALIMANTAN
Pernahkah anda saat itu mengatakan, aku tak ingin ke daerah ini, itu dan disana? Pernahkah anda merasa seakan-akan sesuatu yang buruk terjadi pada anda karena situasi justru menghantarkan anda pada sesuatu yang anda tak suka? Atau lebih realnya anda merasa setelah dipenempatan, anda ditempatkan ditempat yang salah?
Jika Iya, anda harus tahu bahwa anda tidak sendirian. Sama sekali tidak! Kesempatan ini, aku ceritakan kisah dari seorang Rizal (Leader Puskesmas serawai, Kalimantan Barat, Batch 6).
Tatkala Kalimantan adalah momok yang menakutkan dalam benaknya. Lekat dengan konflik berdarah, sangat tertinggal dan jauh dari peradaban. Tatkala semua itu menguat dalam jiwanya, justru Nusantara Sehat membawanya kesana. Dead meat,katanya!
Ketakutan mengunci kuat dalam dirinya. Segala langkahnya menjadi tak nyaman. Anda tahu apa yang terjadi? justru ia menemukan banyak hal disana. Justru kalimantan mengajarkan ia makna hidup, makna cinta, makna melayani, makna berjuang, makna spiritualitas, makna keberagaman. Aku yakin, anda pun menemukan hal yang sama dipenempatan anda sekarang.
Justru disana dia juga disegani dan dihormati layaknya sang Nomor satu ditanah borneo, yang tak pernah ia temukan sebelumnya. Dan kini, sulit dilepas daerah karena kesuksesannya dengan tim. Ia hampir menjadi korban dari kekuatan-kekuatan pikiran negatifnya, yang hampir membuat ia menjadi pribadi yang tak berdaya.
Memang, Kita hanya menginginkan sesuatu yang kita fikirkan. Sampai kita lupa, ada yang mengatur segala sesuatunya yang tak terlukis dalam benak kita sendiri.
BAK JASA LAYANAN CINTA
Anda jatuh cinta? Bukan sebuah rahasia, Nusantara Sehat tak sekedar menghantar jasa layanan kesehatan di pelosok, tetapi juga memberi bonus menghantar jodoh bagi generasinya. Ia seakan-akan berubah bak layanan cinta kilat. Sudah banyak bukti mereka yang menemukan dambaan hatinya disini.
Atau ada teman setim anda jatuh cinta dengan teman dalam tim? Sesama Nusantara Sehat? Masyarakat lokal? Staf puskesmas? Atau bahkan diantara teman anda ada yang berhubungan dengan Para Tentara yang sedang bertegas didaerah itu?
Atau parahnya, ada diantara teman anda yang sedang asik 'menjajal' cinta dengan pria yang berbeda-beda atau wanita yang berbeda-beda selama dua tahun?
Ada sebagian diantara anda dalam tim berusaha menjaga nama baik, namun sebagiannya tidak. Sebagian ingin meninggalkan suatu kesan baik, namun sebagiannya tidak?
Kadang-kadang teman-teman setim kita bisa mengatakan aku memahami kalian. Padahal sejatinya tidak! Ada diantara mereka yang tak mampu benar-benar memahami satu sama lainnya. Ia hanya sekedar mengenal dan mengetahui lewat pengalamannya saja. Dan itu dibuktikan dengan sering kali ego pribadinya menjadi sesuatu yang terlampau kuat dan memabukan untuk dilawannya.
Soal 'Jajal Cinta', ditegur oleh anda percuma?
Siapa sih diantara kita yang kebal dari keburukan? Tentu, tidak ada! Tapi kita tak mau di isyaratkan seperti Anjing bukan? Yang apabila kita menghalaunya dijulurkan lidahnya, jika dibiarkan, juga akan tetap menjulurkan lidahnya.
Yakinilah, apapun yang dilakukan oleh teman setim terhadap anda, bukan karena soal iri, benci atau apapun itu, selain mereka tak menginginkan kita sebagai bagian dari keluarganya dianggap oleh sebagian orang sebagai "jajanan pasar yang dicicipi" atau "penjajal jajanan pasar".
KISAH CINTA BEDA AGAMA
Kisah yang satu ini, bagi diri ku pribadi cukup 'ngeri' sih. Dalam bayangku, cinta adalah perangkat yang digunakan untuk menyatukan orang. Dengan tekad yang sama, tujuan yang sama, keyakinan yang sama, visi yang sama dan komitmen yang sama.
Lantas bagaimana jika beda keyakinan?Â
Ibaratnya sih ada dua orang disimpang jalan. Yang satu meyakini bahwa menuju tempat yang dituju melalui arah kanan, dan yang satu meyakini melalui arah yang kiri. Lantas, bisakah mereka sampai ketempat yang sama? Apalagi soal hal yang paling mendasar dalam kehidupan.Â
Bukankah, siapapun anda, pedoman mendasar anda dalam kehidupan adalah agama yang anda yakini?
Islam, justru soal ini memberi teguran yang sangat keras.Â
Kata Quran, 'QS 3 : 221 Budak yang mukmin lebih baik dari wanita/lelaki yang musyrik, walapun ia menarik hati mu.'Â
Bahkan orang-orang disekitar mereka ini ditegur oleh Quran. Kata Quran jangan kamu nikahkan orang-orang seperti mereka itu sebelum ia beriman.
So? Keputusan tetap ditangan anda sendiri. Karena sesungguhnya masing-masing kita bertanggung jawab terhadap perbuatan sendiri.
MENJADI ALASAN DITINGGAL PERGI
Anda diselingkuhin, digantungin, menunda nikah atau bahkan anda dibalap oleh orang lain? Dan alasannya karena anda ikut Nusantara Sehat? Sulit Komunikasi?
Semua yang dituduhkan itu bukan sebuah minat para generasi Nusantara sehat baik lelaki maupun perempuan. Hanya saja,  sayangnya  mereka diluar sana tak begitu mengerti daya tarik dari Nusanatara sehat.
Bukankah, siapapun anda membutuhkan calon ibu atau calon imam yang kuat dan mampu menjadi panutan dalam keluarga? Dan Nusantara sehat sedang menempa generasinya begitu kuat. Sedang memacu perkembangan moralnya, intelektual dan spiritualnya.
Kenapa mesti anda yang mengalaminya?
Bukankah juga jarak diciptakan untuk kedua orang yang sama-sama kuat? Jika ia meninggalkan mu karena jarak, bukankah berarti tuhan menginginkan anda menemukan orang yang jauh lebih kuat dari dia?
Jangan seyakin itu?
Berabad-abad yang lalu, melalui kitab yang membenarkan segala kitab yang ada, justru sudah memberikan jawaban soal ini.
Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula (QS 24 : 26)."
So?
Sekarang Pertanyaannya adalah Anda yang belum baik buat dia atau dia yang belum baik untuk anda?
Entah, apapun itu! Seeloknya kita tetap posisikan diri sendiri yang belum baik. Sehingga jalan yang ditempuh adalah mutlak memperbaiki diri. Dan ini jua menjadi salah satu rumus untuk menagih janji tuhan, karena aku, anda, kita, mereka atau siapun yang meyakini soal ini, sejatinya kita sedang sama-sama menunggu janji-Nya.*
Remaja itu, hampir dua tahun aku mengenalnya. Ia juga memberi makna yang luar biasa dalam diri ku selama bertugas di pelosok timur indonesia. Untuk itu, kisah ini ku cantumkan juga.
Dalam obrolan kami. Ia ceritakan liarnya dalam masa pubertasnya. Kenakalan itu, membuat ia sampai ke pelosok Papua. Merasa dirinya tak diakui lagi, terhina, dibuang, mencerca orang tua dan tuhan dengan berbagai kalimat kotor menjadi pilihan terbaiknya saat itu.
Sejenak, didepan ku. Ia menenggelamkan diri dalam renungan. Lalu ia berlanjut 'pak Ryan. Itulah akhir kehidupan saya saat itu. Bagaiamana mungkin saya bisa hidup, tak kutemukan apa-apa disini. Listrik hanya 12 jam, jaringan sulit, apalagi internet, tidak ada hiburan, hutan semua. Stres memuncak disini, pungkasnya.
Tapi saya salah, katanya!. Justru disini memberikan saya hidup, Â mulai kenal dengan huruf hijaiah, mengenal ibadah, berdialog dengan tuhan (membaca Al Quran). Jika saja waktu itu orang tua tidak kirim saya kemari, saya malu membayangkan entah kehidupan semacam apa yang akan saya jalani.Â
Lelaki itu, kini menjadi penjaga masjid disini.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi mu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi mu. Allah mengetahuinya, sedangkan kamu tidak (QS 2 : 216)"
Catatan :
Terima kasih untuk teman-teman yg sudah memberikan  kisah disekitar nya untuk kami tuliskan. Terutama buat forum "Rumah Nusantara Sehat Bima Dompu"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H