Pada dekade 1970-an, Lawrence Stenhouse membawa PTK ke ranah yang lebih luas melalui gerakan "teacher-researchers," yang mendorong guru untuk menjadi peneliti dalam kelas mereka sendiri. Di Indonesia, Perkembangan PTK di Indonesia mulai dikenal pada akhir dekade 80-an. PTK banyak dilakukan pendidik sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran. Melalui PTK pendidik dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri
Manfaat dan Tujuan PTK
PTK memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik untuk guru, siswa, maupun sekolah secara keseluruhan. Beberapa tujuan utama PTK meliputi:
1. Meningkatkan mutu pembelajaran: PTK memberikan kesempatan bagi guru untuk mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi siswa.
2. Membudayakan penelitian di kalangan guru: PTK mendorong guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui kegiatan penelitian. Hal ini tidak hanya meningkatkan kompetensi profesional mereka, tetapi juga memperkuat budaya ilmiah di kalangan praktisi pendidikan.
3. Meningkatkan kolaborasi antar-guru dan sekolah: PTK sering melibatkan kolaborasi antara guru, kepala sekolah, dan peneliti lainnya. Kolaborasi ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih terbuka dan mendukung inovasi dalam pengajaran.
4. Memperbaiki proses dan hasil pembelajaran: Dengan melakukan refleksi dan analisis terhadap tindakan yang dilakukan di dalam kelas, guru dapat menemukan cara-cara yang lebih baik untuk membantu siswa memahami materi pelajaran.
5. Mengatasi masalah pembelajaran: PTK dirancang untuk membantu guru mengidentifikasi masalah yang nyata dalam pembelajaran dan mencari solusi berdasarkan data dan bukti yang diperoleh melalui proses penelitian.
Prinsip-Prinsip PTK
PTK didasarkan pada beberapa prinsip penting yang harus diikuti agar hasilnya efektif dan relevan. Berikut adalah prinsip-prinsip utama dalam PTK:
1. Masalah berdasarkan kondisi nyata di kelas: PTK tidak berfokus pada masalah teoretis, melainkan pada tantangan yang dihadapi guru dan siswa di dalam kelas. Masalah yang dipecahkan haruslah relevan dengan konteks pembelajaran yang sedang berlangsung.