Mohon tunggu...
Arsa Dinata
Arsa Dinata Mohon Tunggu... -

Secangkir kopi sedikit pahit dan sebatang rokok, selalu menemani dalam mengawali di pagi hari. \r\nArsa Dinata, terlahir di kota hujan Bogor, pada tanggal 28 Oktober dengan nama Ari Saeful Wiradinata. Nama indah yang diberikan kedua orangtuaku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat dari Zulaikha

15 Januari 2010   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abudabi, 12 September 2008

Kang Paimun tercinta,

Dinda sekarang dalam keadaan sehat-sehat saja, walaupun terik terus menggigit kulit, keringat terus bercucuran membasahi tubuh dinda yang kurang terawat, namun dinda selalu berjuang untuk masa depan kita.

Oh ya, gimana kabar anak-anak? semoga mereka baik-baik saja ya... dinda lihat di berita tv, anak kita Sarmud turut pula ngantri untuk mendapatkan zakat. Semoga saja tidak terjadi apa-apa ya. Dinda percaya bahwa Kang Paimun akan selalu menjaga mereka.

Mengenai pengiriman uang untuk bulan ini, dinda harap bisa memenuhi kebutuhan selama bulan puasa.

Sekian secarik tulisan dari dinda.

do'a dan harapan selalu menyertai kita...Amin

Zulaikha

 

Balasan dari Kang Paimun

Pasuruan, 28 September 2008

Cintaku, Dinda Zulaikha.

Dik, Kanda girang mendapat surat yang dinda kirimkan tempo hari. Rasanya seperti mendapatkan kekuatan kembali...
Ketika kanda baca surat dinda, kanda merasa sedih...Kanda tidak tahu harus bagaimana lagi. Sementara keadaan di Tanah Air masih belum stabil. Harga bahan pokok terus merangkak naik, sedangkan Kanda hanyalah buruh kasar pelabuhan yang tidak bisa menghasilkan uang banyak.

...Kanda merasa tidak berguna, karena kanda tidak dapat mempersatukan keluarga ini.
Sehingga dinda harus berkorban untuk berpisah sementara waktu.

Dik, ketika dinda katakan serta menanyakan anak kita Sarmud,...kanda...kanda hanya bisa meneteskan air mata...anak kita...terjepit sewaktu pembagian zakat mal...

Walau Pak De Dul telah menolong serta membawanya ke rumah sakit...Allahu Akbar...Anak kita tidak bisa terselamatkan..."Innalillahi Wa Innalillahi Raji'un"

Kanda sampai sekarang tidak bisa melupakan kejadian itu.

Dik, demi keutuhan cinta kita, kanda mohon agar Dinda segera kenbali ke Tanah Air. Uang yang DInda kirimkan setiap bulan, Kanda tabungkan dan tidak pernah kanda pergunakan.

Dik, apabila Dinda kembali ke Tanah Air, mungkin dengan uang yang kita miliki, kita bisa berjualan sesuatu yang dinda suka, yang penting halal.

Dik..., Cinta sejatiku, Kanda harap Dinda bisa memahami semuanya.

Dari Kang Paimun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun