Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Luar Kotak

15 Agustus 2012   00:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:45 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman/ gelar, realitas/ fakta, hanya sebagai referensi dari apa yang akan dikerjakan untuk mengurangi kesalahan fatal yang bisa terjadi dalam proyek besar di dalam hidupnya.

Entah apapun proyek yang dianggapnya besar itu. Bukan sebagai mainframe alasan dia hidup, bekerja, dan bergaul. Dan kenyamanan hidup yang dia dapat sebagai hasil dari proyek itu tak membuatnya malas karena otaknya tak pernah berhenti berpikir keluar dari jalur/kotak dan dia sangat siap untuk mewujudkan imajinasi apa saja yang ada didalam otaknya.

Orang-orang seperti inilah yang mampu menangkap peluang yang ada di depan matanya dan memanfaatkan peluang itu untuk kemakmuran dirinya, khususnya, menghidupi pekerjanya, untuk lingkup sekitarnya, dan juga lingkup yang lebih besar negaranya dalam kurun waktu ke depan. Sudah banyak contohnya, sekalipun mereka termasuk golongan minoritas, tetapi mereka menguasai banyak kekuatan di dunia ini.

Apa ini menunjukkan kalo orang-orang yang THINK INSIDE THE BOX kurang berguna?
Tidak, mereka tetap berguna, berguna untuk mengurangi pesaing yang ingin berada di puncak piramida. ho ho. Mereka tetap berguna, sekalipun tanggung jawab yang dipikulnya tak sebegitu berat. Tapi, kuantitas dan juga kemampuan mereka bertahan dalam satu kondisi yang sama selama berpuluh-puluh tahun itu yang sering dimanfaatkan para penemu/pembesar/pengusaha untuk memperbesar pundi-pundi (rezeki) para penemu/pembesar/pengusaha itu sendiri.

Saya sangat yakin mereka nggak merasa dimanfaatkan sekalipun kenyataannya mereka dipertuan oleh ilmu yang dikuasainya. Biasanya karena imbalannya pantas dengan apa yang dikerjakan, lalu dengan imbalan itu mereka mendapatkan kenyamanan yang membuat mereka tak mau beranjak dari tempatnya dan akhirnya mereka mencintai pekerjaan mempertahankan hidup mesin (rezeki) orang lain itu.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk memulai hidup dengan THINK OUTSIDE THE BOX??

Mulai saja ubah kebiasaan-kebiasaan kecil anda, entah kebiasaan buruk ato baik. Misalnya yaa, kalo anda hanya tahu satu jalan tercepat buat ke kantor/ke sekolah/ kampus. Mulai cari-cari jalan lain yang yaa memang itu bukan yang tercepat, tapi, paling nggak, bisa merefresh dengan pemandangan yang ada di sekitarnya yang terasa baru. Atau mencoba menulis pake tangan kiri sekalipun anda bukan orang kidal. Menaruh dompet di saku kiri kalo biasanya anda menaruhnya di kanan, Melakukan semuanya sendiri kalau sebelumnya anda orang yang ketergantungan sama orang lain ato sebaliknya.

Jika anda bisa melihat peluang. Misal, ada satu usaha yang produksinya hanya ada satu di daerah anda dan usaha itu memonopoli usahanya sekalipun nggak banyak orang yang sadar kalo dimonopoli. Bisa, menyainginya dengan membuat usaha yang sama(licik). Tapi hidup emank seperti itu. Mau bagaimana lagi?? Atau bahkan anda baru saja menemukan hal baru yang belum pernah ada sebelumnya yang bisa menguntungkan dan ingin menjadikannya nyata(dan masih banyak lagi cara lainnya, anda pasti punya cara yang lainnya khan? ) Dan semua itu butuh kesadaran, usaha, kerja keras, dan juga kemauan untuk berubah sampai anda bisa mengubah lingkungan anda sesuai imajinasi anda pada akhirnya.

Karena THINK OUTSIDE THE BOX, anda harus membuka jalan baru di luar jalan yang sudah ada dengan menebangi pohon, memindah gunung, menghancurkan batu, memotong rumput di jalan baru yang akan ditempuh itu, daripada melewati jalan yang sudah diaspal di dalam pikiran anda.
Anda pastinya tak pernah berhenti bernafas kan? Lalu, kenapa anda berhenti berpikir (membuat jalan baru dalam pikan anda)?

Semoga bermanfaat buat kawan-kawan yang baca. kalo ada salah-salah di koreksi ya, Entah pemahamannya ato bahasanya atau yang lainnya. Thanks for reading.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun