2. Punya Istri Atau Enggak / Bagaimana Anak-Anaknya?
Isu soal keluarga juga bukan jadi hal yang relevan untuk jadi bahan pertimbanganmu memilih. Capres dan Cawapres ini adalah manusia biasa yang juga punya kelemahan dalam kehidupan personal. Banyak juga kok pemimpin yang kehidupan personalnya tidak mulus. Punya keluarga dan anak-anak yang tanpa cela itu tentu kebahagiaan bagi setiap individu, namun jika masih ada kekurangan maka bukan berarti dia buruk sebagai calon pemimpin.
3." Suku X Ya? Iiih Kalau Orang Suku X Kan Gini" (kemudian berspekulasi)
Kultur tempat seseorang dibesarkan memang bisa membentuk nilai-nilai dalam dirinya. Namun, kultur tidak serta merta membentuk perilaku. Semuanya kembali pada karakter dan integritas diri orang tersebut. Lagian udah bukan jamannya banget nggak sih memilih seseorang berdasar suku? Kita sepatutnya sudah harus lebih dewasa menghadapi perbedaan.
4. Dia Kaya Atau Enggak Sih?
Katanya, kalau milih calon pemimpin yang udah settle secara finansial maka kemungkinan korupsi bisa diperkecil. Well, mau sekaya apapun orang itu kalau nggak punya integritas ya tetap saja bisa tergoda untuk korupsi. Lebih baik pilih dia yang berintegritas dan mau diaudit secara terbuka, terlepas dari jumlah kekayaan yang sudah dimiliki saat ini.
Nah, itu tadi beberapa cara yang bisa kamu terapkan agar jadi pemilih cerdas di pemilu mendatang. Sudah lebih siap dong menghadapi pesta demokrasi Indonesia?
Pesta demokrasi rakyat yang hanya berlangsung 5 tahun sekali janganlah menjadi ajang pertarungan opini yang memecah belah bangsa. Bagaimana mungkin kita mendapatkan pemimpin yang baik jika kita saja masih sibuk dengan perbedaan pendapat yang menimbulkan perpecahan. Maka jadikan ajang Pilkada ini sebagai pemersatu kita,bukan pemecah. Mari kita ramaikan dan damaikan Pilkada tahun ini agar terpilih pemimpin yang amanah dan mampu membawa kita kepada kesejahteraan. Selamat memilih dengan bijak dan cerdas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI