Mohon tunggu...
Josephine Gratia
Josephine Gratia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

love to read a lot fiction novel but still care 'bout international issues.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konflik Air di Timur Tengah dan Afrika: Analisis Teoritis dan Praktis untuk Solusi Kerja Sama Regional

4 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   23:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Nil (Sumber: reiseninaegypten.com/Pinterest)

Dominasi Israel atas sumber air Palestina sebagai alat politik.

  • Pentingnya dinamika hubungan hulu-hilir dalam pengelolaan air.

  • Studi Kasus Konflik Air

    Dr. Ryantori dan Ibu Hizra memberi garis utama pada beberapa kasus:

    • Sungai Nil: Ethiopia menganggap GERD penting untuk kebutuhan listriknya, tetapi proyek ini mengancam stabilitas aliran air Mesir.

    • Sungai Efrat dan Tigris: Turki mengendalikan sumber air ini untuk memperkuat posisinya terhadap Suriah dan Irak.

    • Sumber air Palestina: Israel menggunakan kontrol atas air untuk memperkuat dominasi politik.

    Menariknya, Dr. Ryantori juga membahas keberhasilan model kerja sama internasional di luar kawasan, seperti Sungai Rhine di Eropa dan Sungai Mekong di Asia Tenggara. Namun, Ibu Hizra menekankan bahwa kompleksitas geopolitik di Timur Tengah membuat implementasi model serupa lebih sulit.

    Dr. Ryantori secara terbuka menawarkan solusi yang teoritis, seperti kerja sama lintas negara berdasarkan keadilan, penetapan hak kepemilikan air yang jelas serta penggunaan instrumen ekonomi untuk pengelolaan air. Adapun narasumber kami, Ibu Hizra, mengembangkan solusi ini melalui pendekatan pragmatis, termasuk:

    1. Inovasi teknologi seperti desalinisasi untuk meningkatkan pasokan air.

    2. Ratifikasi hukum internasional untuk menetapkan standar pengelolaan air.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Analisis Selengkapnya
      Lihat Analisis Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun