Panic buying yang terjadi dapat dikendalikan dengan beberapa strategi. S. Taylor (2021) telah merangkum strategi-strategi yang efektif maupun tidak efektif terhadap pengendalian panic buying. Strategi yang dianggap tidak efektif dalam mengatasi perilaku ini adalah adanya peraturan para retailers yang membatasi jumlah pembelian barang. Hal ini dianggap kurang efektif karena masyarakat masih dapat mencari toko lain atau membeli barang melalui toko online. Selain itu, larangan-larangan seperti "jangan panik!" oleh suatu komunitas atau pembeli-pembeli yang terdesak  tanpa adanya penjelasan yang jelas juga tidak efektif dalam menghentikan lonjakan panic buying. Alih-alih larangan singkat, pemerintah dan masyarakat dapat menyediakan edukasi publik mengenai informasi bahwa panic buying bukan hal yang mengancam dan berlangsung dalam waktu singkat. Hal ini lebih efektif dalam mengendalikan perilaku tersebut. Selain itu, peran komunitas dan social influencers juga dibutuhkan dalam menyebarkan infromasi  ini (S. Taylor, 2021).
Kesimpulan
Panic buying selama pandemi telah menjadi fenomena yang dirasakan oleh banyak negara. Barang-barang yang berkaitan dengan pencegahan virus seperti masker dan hand sanitizer tampak menjadi sasaran dari perilaku menimbun yang dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa panic buying tidak dapat didefinisikan secara pasti apakah tindakan tersebut merupakan tindakan yang rasional atau irasional. Hal ini tergantung pada pendekatan faktor yang kita lihat sebagai penyebab terjadinyanya panic buying.Â
Daftar Pustaka
Agung Minto Wahyu, et al. 2021. Perilaku Panic Buying Mengiringi Kemunculan COVID-19? Sebuah Studi pada Awal Pandemi di Indonesia. Humanitas. 5. 78. https://journal.maranatha.edu/index.php/humanitas/article/view/3347/1861
Al-Mahish, M., AlDossari, N., & Almarri, A. (2021). Consumer's demand for disinfectants and protective gear from COVID-19 infection in al-hofuf, saudi. Journal of Infection in Developing Countries, 15(11), 1618-1624. doi:10.3855/JIDC.13332
Baker et al. 2020. "How Does Household Spending Respond to An Epidemic? Consumption During The 2020 COVID-19 Pandemic". NBER Working paper Series. Diakses pada 22 April 2022, dari https://www.nber.org/system/files/working_papers/w26949/w26949.pdf
Chen, Hao and Lim, Alvin, 2022. Â Were Consumers Less Price Sensitive to Life Necessities during the COVID-19 Pandemic? An Empirical Study on Dutch Consumers. Intelligent Systems Conference (IntelliSys) 2022, Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=4054131 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.4054131
Cornell University. 2021. Panic Buying : A Simple Analysis Using Game Theory. Diakses pada 25 April 2022, dari https://blogs.cornell.edu/info2040/2021/09/18/panic-buying-a-simple-analysis-using-game-theory/
IRI. 2020. COVID-19 Impact: Consumer Spending Tracker for Measured Channels. Information Resources Inc., from https://www.iriworldwide. Â com/IRI/media/Library/2020-04-30-IRI-BCG-COVID-Global-Consumer-Spend-Tracker.pdf.
Katadata. 2020. Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Selama Pandemi Covid-19. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/06/29/perubahan-pola-konsumsi-masyarakat-selama-pandemi-covid-19