Model perilaku yang dilihat di media dapat menjadi contoh bagi anak dalam mengelola emosi dan membentuk hubungan sosial.
d. Lingkungan Sosial dan Ekonomi
Status sosial-ekonomi keluarga dapat mempengaruhi akses anak terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan pengalaman sosial yang membentuk keterampilan emosional.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan atau konflik cenderung memiliki tantangan dalam mengelola emosi.
2. Peran Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional
a. Nilai dan Norma Sosial
Budaya menentukan standar perilaku yang dianggap dapat diterima dalam interaksi sosial.
Misalnya, dalam budaya kolektivis (seperti di banyak negara Asia), menekan emosi pribadi untuk menjaga harmoni sosial lebih dihargai dibandingkan budaya individualis (seperti di Barat), di mana ekspresi emosi yang jujur lebih ditekankan.
b. Cara Pengasuhan Berdasarkan Budaya
Pola asuh di setiap budaya berbeda dan mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak.
Budaya yang menekankan kemandirian (seperti di Amerika Serikat) mendorong anak untuk mengekspresikan emosi secara terbuka, sementara budaya yang menekankan kepatuhan dan harmoni sosial (seperti di Jepang) lebih menekankan pengendalian emosi.