Fromm mengatakan bahwa kepribadian seseorang ditentukan olek karakter bawaan bukan dari insting. Hal ini dapat dilihat dari penentuan sikap sehari -- hari.
Seseorang akan bertindak secara sadar atau tidak sadar menurut karakternya. Sulit dipastikan bahwa manusia bertindak menurut insting yang apabila ingin bertindak dalam kegiatan sehari-hari secara langsung berpikir 100 kali tentang baik buruknya.
Jika memang seperti itu, maka menunjukkan sikap tidak konsisten dan efisien dalam bertindak.
Sebaliknya, jika bertindak melalui karakter maka sikap konsisten, efisien dan spontanitas akan tetap terjaga. Fromm mendefinisikan kepribadian sebagai suatu hal yang tergabung atas beberapa orientasi. Meskipun hanya ada satu orietasi yang paling menonjol pada pribadi seorang individu.
a. Orientasi Produktif
Orientasi produktif dapat direalisasikan melalui kerja, cinta dan penalaran. Seseorang yang bekerja memiliki makna kemampuan unuk merealisasikan potensi yang dimilikinya.
Melalui aktivitas bekerja, manusia dapat mensosialisasikan dirinya, mempunyai orientasi yang jelas, dan memiliki materi yang dibutuhkan untuk hidup di dunia ini.
Sedangkan cinta dapat dicirikan dengan tanggungjawab, perhatian dan penghargaan. Manusia yang memiliki orientasi cinta, cenderung tidak hanya mengembangkangkan dirinya saja, akan tetapi juga mengembangkan orang lain.
Langkah awal yang harus dilakukan yakni mencitai diri sendiri dengan bersyukur atas anugerah tuhan, maka setelah itu tercapai, pengembangkan terhadap sumber daya lainnya dapat tercapai. Penalaran dicirikan sebagai pemikiran yang produktif yang dapat dituangkan dalam dimensi kerja dan cinta.
b. Orientasi Penimbunan
Seperti sifat penimbunan yaki kegiatan menyimpan sesuatu yang mempunyai potensi agar tetap utuh. Manusia yang berorientasi penimbunan cenderung cinta terhadap dunia, keinginan untuk memiliki, membeli dan lain sebagainya dan hal ini dilakukan oleh kebanyakan kaum borjuis.