Mohon tunggu...
Hilman Syahrial
Hilman Syahrial Mohon Tunggu... Lainnya - Hi!

Untuk Pemenuhan Tugas Ujian Akhir Semester

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Daring di Era Covid-19: Upaya untuk Mencerdaskan yang Diselimuti Tantangan

27 Juni 2021   21:15 Diperbarui: 27 Juni 2021   21:25 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ketika Pandemi COVID-19 mewabah ke Indonesia, Institusi Pendidikan seakan-akan "diusir" dari zona nyamannya. Bagaimana tidak? Sekolah dan universitas yang biasanya melakukan pembelajaran via tatap muka tiba-tiba saja "dipaksa" untuk melakukan pembelajaran daring (jarak jauh). Pemakaian kata "dipaksa" disini dimaksudkan karena memang tidak semua institusi Pendidikan siap akan perubahan dari metode pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring.

Saat pandemi COVID-19 meluas, Memang pada dasarnya sektor Pendidikan menjadi sebuah dilema. Karena di satu sisi jika institusi Pendidikan tetap dipaksakan melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka resiko penyebaran COVID-19 mengintai para peserta didik dan tenaga didik. 

Sebaliknya, jika institusi Pendidikan ditutup/diberhentikan sementara, maka akan banyak peserta didik yang akan tertinggal pelajaran atau bahkan tidak lulus sesuai waktunya (Karena wabah COVID-19 belum diketahui kapan akan berakhir).

Dalam penerapan pembelajaran daring, banyak sekali tantangan yang hadir menyelimuti. Tantangan ini pun beraneka ragam, mulai dari sinyal, keterbatasan kuota, sulitnya menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring serta masih banyak tantangan lainnya.

Tantangan pertama yakni kurang meratanya sinyal di pelosok daerah di Indonesia. Dikutip dari (Yayat, 2020) banyak mahasiswa yang harus turun ke kota kecamatan atau desa dengan menempuh jalan terjal, pergi ke tempat yang lebih tinggi di lereng bukit, bahkan ada yang harus naik ke atap rumah atau ke atas pohon sekedar untuk mendapatkan sinyal internet yang lebih kuat. 

Tidak jarang juga dijumpai mahasiswa harus memasang tenda di lereng bukit atau di bawah pohon, untuk berlindung dari terpaan sinar matahari atau kucuran air hujan selama mengikuti Tuweb (Tutorial Webinar). Fenomena ini sudah membuktikan bahwasanya masih banyak lokasi di Indonesia yang mempunyai masalah koneksi internet.

Masih terkait koneksi internet, bahkan di wilayah perkotaan pun masih sering terdampak kendala koneksi internet yang tidak stabil. Hal ini menyebabkan perangkat gawai "ngelag" (Kondisi dimana perangkat gawai mengalami kendala tidak stabilnya jaringan) yang pada akhirnya menyebabkan sulitnya mengakses media pembelajaran daring.

Tantangan kedua ialah kendala kuota. Memang di era digital seperti ini kuota bertransformasi menjadi kebutuhan yang hampir harus dimiliki setiap orang. Namun perlu disadari bahwa untuk mengakses media pembelajaran seperti Zoom Meeting, Google Meet memerlukan kuota yang lebih. 

Hal ini dikarenakan aplikasi media pembelajaran daring tersebut mengonsumsi kuota yang tidak sedikit. Dalam hal ini, Provider internet turut membantu dengan menyediakan akses internet dengan bandwidth 2,5 Gbps melalui pengadaan tahun 2020 yang disediakan PT. Indosat dan PT. Moratelindo, serta pemanfaatan paket data 30 GB gratis dari Telkomsel bagi mahasiswa, dosen dan tendik. Sementara itu, untuk mendukung kelancaran teleconference, Unimed melakukan kerja sama dengan CISCO Indonesia dalam layanan aplikasi Webex Meeting Pro.

Tantangan ketiga ialah kemampuan atau spesifikasi gawai yang berbeda-beda. Maksudnya disini adalah, ada beberapa peserta didik yang perangkat gawai nya seperti handphone atau laptopnya tidak mendukung penggunaan aplikasi media pembelajaran daring.

Tantangan selanjutnya adalah sulitnya menyesuaikan diri dengan "Atmosfer" pembelajaran daring. Tantangan ini dapat disebabkan karena belum terbisa menggunakan media pembelajaran daring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun