Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkunjung ke "Bumi Anoa" Sulawesi Tenggara (Bagian 3/Selesai)

24 Maret 2023   00:20 Diperbarui: 24 Maret 2023   00:21 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Toronipa, foto: Hilman Idrus

Saya hendak mencapai hotel, saya kembali mendapat pesan WhatsApp dari teman bernama Lily, ia menyarankan jika sudah menaruh tas di hotel, kembali lagi ke mobil dan mengikuti sejumlah panitia kegiatan ke pantai Toronipa.

Sebab, hari itu, jumat (24/2/2023) pagi merupakan aktivitas refreshing di pantai Toronipa bersama para wakil rektor dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia Timur, yang juga melangsungkan kegiatan pada waktu yang bersamaa di kota Kendari. Sehingga, setelah menaruh tas, saya bersama teman yang bernama Abdillah, dan dua panitia lainnya menuju ke pantai Toronipa di kabupaten Konawe.

Menyantap Ikan Bakar di Pantai Toronipa

Perjalanan ke pantai Toronipa dari kota Kendari memang tak membutuhkan waktu yang begitu lama, walaupun pantai ini letaknya di Kabupaten Konawe. Namun, menempuh perjalanan darat sangat mudah. Saat itu, kami membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk tiba di pantai yang menjadi obyek wisata unggulan di kabupaten Konawe itu.

Gazebo di pantai Toronipa. foto: Hilman Idrus
Gazebo di pantai Toronipa. foto: Hilman Idrus

Sepanjang perjalanan, saya merasa cukup puas menikmati panorama pantai di sepanjang pesisir pantai, terlebih sangat takjub melihat rumah makan yang berjejer rapih di kampung bakau di jalan Z A Sugianto Anduonohu, kata salah seorang teman bernama Hamzah bahwa di tempat ini, sangat ramai dikunjungi pada sore hingga malam hari.

Karena, keberadaan rumah makan terapung di kampung bakau, dengan menawarkan menu makanan yang sangat spesial membuat warga selalu berkunjung dan menikmati makanan dan pemandangan teluk Kendari.

Selain, kampung Bakau saya dibuat takjub dengan pemandangan pantai di dekat kota lama Kendari. Sebab, berada tak jauh dari kota lama, sejumlah kapal ditambatkan di Pelabuhan membuat pikiran saya melayang jauh ke Ternate maupun di pulan Bacan Halmahera Selatan.

Sebab, kapal-kapal yang melayari laut Maluku Utara, memang rata-rata dari kota Kendari, untuk itu saya melihat kapal yang ditambatkan tersebut, saya menoleh ke teman bernama Hamzah sambil berujar "rupanya kapal-kapal ini juga dikirim ke Maluku Utara, sebab rata-rata kapal yang melayari rute Ternate - Bacan-Obi, maupun Ternate - Morotai dan Ternate - Jailolo pemiliknya adalah warga suku Buton dari Sulawesi Kendari."

Sebuah Gazebo berukuran besar yang berada persis di tengah pantai Toronipa. foto: hilman idrus
Sebuah Gazebo berukuran besar yang berada persis di tengah pantai Toronipa. foto: hilman idrus

Setelah menyaksikan panorama pesisir pantai, mobil yang kami tumpangi melaju menuju arah Kabupaten Konawe. Ada yang cukup memanjakan mata adalah jembatan Kuning Bungkutoko, jembatan dengan sepanjang 130 meter itu, kata Hamzah sebagai penghubung kelurahan Talia dan Pulau Bungkutoko kecamatan Abeli, kota Kendari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun