Bahkan selama menjabat sebagai Kepala Biro AUAK, sulit untuk dapatkan cerita beliau memarahi para stafnya. Bagi saya, beliau sangat paham bahwa kesuksesan beliau tidak terlepas dari peran para staf di semua unit.
Untuk itu, jika saya mendapati cerita yang tidak menyenangkan tentang seorang pejabat kepada bawahan atau staf, maka seketika pikiran saya melayang jauh pada momen beberapa tahun silam.
Mengingat kiprah sosok Bang Uci yang dikenal akrab dan tentunya sangat pintar mencairkan suasana, dan mengangkat semangat bawahannya. Dan sikap santainya justru melahirkan hormat yang luar biasa untuknya, serta segan yang alami dan merontokkan sungkan para bawahannya.
Sehingga, menurut saya, sosok Bang Uci merupakan mentor, inspirasi sekaligus pimpinan yang dapat mengayomi bawahan dengan baik. Sehingga, begitu mendengar kabar beliau berpulang, saya membatin, Maluku Utara kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Sosok bersahaja dan memiliki visi kerja yang baik itu, walaupun telah dipanggil Sang Khaliq. Namun, semangat kerja dan kepribadian baiknya tetap membekas di Kanwil Agama Maluku Utara dan tentunya di IAIN Ternate.
Sehingga, hari Minggu (5/6/2022) lalu, tepat pada pukul 11.45, saat membaca catatan kiprah Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Madji membangun Nusa Tenggara Barat.
Tiba-tiba saya teringat kiprah Bang Uci, dan memutuskan menyelesaikan catatan sederhana ini untuk mengenang kiprah beliau semasa menjabat sebagai Kepala Biro AUAK di IAIN Ternate.
Semoga, kiprah Bang Uci sebagai Kepala Biro AUAK di IAIN Ternate maupun sebagai Kepala Kantor Agama Provinsi Maluku Utara menjadi amal jariyahnya, dan kebaikan dari beliau semasa menjadi ASN diganjar dengan tempat yang terbaik di sisiNYA, Al Fatihah buat Bang Uci, Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H