Tapi, dilihat dari perspektif sosio-politik, jika nantinya Ganjar Pranowo tidak dilirik PDIP, maka dengan popularitas yang dicapainya selama ini, menjadi daya tarik bagi partai lainnya untuk meminangnya, demi mendongkrak suara partai pengusung pada pemilu 2024.
Jika ini terjadi, maka kerugian besar bagi PDIP, sebab 58,78 persen suara yang mendukungnya pada pilkada Jawa Tengah 2018 lalu, bakal beralih pada partai lain yang mengusung Gubernur mereka pada kontestasi 2024. Namun, soal politik tidak bisa diterka dengan naluri subjektif, tapi setidaknya belakangan ini, gambaran politik memang mengisyaratkan seperti itu, figur yang dikultuskan dapat mempengaruhi suara partai pengusung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H