Farhan hanya mengingat nama dari lelaki konglomerat itu, ketika dokter menyebut namanya saat dia hendak meminta pamit untuk kembali ke kantor polisi melengkapi administrasinya.
Namanya Hidayat, dan begitu mendengar nama pria tersebut sontak Bu Kalsum terperanjat, sebab namanya seperti suaminya. Namun, dia tidak  yakin kalau Hidayat yang disebut Farhan itu merupakan bapaknya. Sebab, Hidayat suaminya itu pergi meninggalkan mereka berdua, dua pula lima tahun silam, sejak Farhan masih berumur lima bulan.
Sebab, sejak itu pun Bu Kalsum hanya mendapati informasi bahwa suaminya itu bekerja dan tinggal di kota dan tidak kembali lagi bersama dia dan Farhan. Namun, semenjak Pak Hidayat bekerja menjadi sopir pribadi salah seorang pengusaha terkenal dan si pengusaha itu pun mengalami kecelakaan pesawat dan meninggal dunia, sehingga istrinya pun menikah dengan Pak Hidayat.
Sehingga, sejumlah perusahannya dikelolah oleh Pak Hidayat dan istrinya tersebut. Tak butuh waktu lama, perusahan yang dikelolah Pak Hidayat pun mengalami perkembangan yang pesat, hingga beberapa proyek penting di desa pun dikelolah oleh Pak Hidayat dan memaksa dia kembali ke desa, untuk memantau perkembangan proyek yang dikelolah perusahannya hingga kejadian naas menimpanya di jalan raya, dan menabrak Farhan bersama teman-temannya.
"Bu! Farhan hanya mendengar omongan pria tersebut, bahwa selain biaya pengobatan dan administrasi rumah sakit, dia berjanji akan membantu biaya perkuliahan Farhan," kata Farhan meniru ucapan Pak Hidayat kepada Dokter. Mendengar percakapan Farhan, Pak Kades dan istrinya pun senyum gembira. "Alhamdulillah, ternyata pria tersebut berhati baik," ujar Pak Kades diamini istrinya.
Namun, mereka masih penasaran dengan sosok pria pengusaha yang diceritakan tersebut, karena Farhan pun tidak mengenalnya. Sehingga, di tengah percakapan mereka tiba-tiba dokter yang menangani Farhan sejak tiba di rumah sakit, memberi salam dan melangkah masuk menanyakan kondisi kesehatan Farhan.
Begitu usai menanyakan kesehatan Farhan, karena merasa penasaran dengan sosok pria yang menabrak Farhan dan teman-temannya, sehingga Bu Kalsum pun bertanya kepada dokter tentang pria pengusaha itu.
"Maaf! Dok, siapa sih pria yang yang menabrak anak saya?
 "Dan, apakah benar dia bersedia membayar biaya pengobatan dan biaya administrasi selama anak saya berada di rumah sakit?
Mendengar pertanyaan dari Bu Kalsum, dan begitu dokter ingin menjawabnya. Namun, tiba-tiba sosok pria tersebut berdiri persis di ambang pintu dan menjawab
"iya benar! Biaya pengobatan dan administrasinya sudah saya bayar," kata Pak Hidayat.
Sontak Bu Kalsum dan semuanya pun berbalik, menatap wajahnya. Mereka terperangah menatap wajah pria yang diceritakan Farhan tadi, ternyata Pak Hidayat yang diceritakan tersebut merupakan ayahnya sendiri. Melihat bu Kalsum, Pak Hidayat pun tercengang, dan dia pun melangkah menghampiri istrinya itu dan meraih tangannya sambil berujar "Maafkan aku, Sayang! Dan mengusap kepala Farhan sambil berkata "Maafkan, Ayah ya Nak!.