Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ardi Idrus, dari SSB Tunas Gamalama Ternate, Sempat Putus Sekolah, hingga Dilabeli "Raja Tekel Bersih" di Liga Indonesia

17 Januari 2020   22:08 Diperbarui: 17 Januari 2020   22:46 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ardi bersama Hariono seusai mengikuti latihan bersama Persib Bandung. Foto : dari Instagram Ardi

Walaupun harus bolak-balik, Tidore-Ternate ia tak pernah putus asa, tekadnya ingin menjadi pemain bola mulai mantap tertanam dalam hatinya, di hari-hari libur selain berlatih di SSB Tunas Gamalama, ia manfaatkan untuk menjadi buruh angkut di terminal Gamalama untuk menopang ongkos transportasi Tidore-Ternate.

Sebab saat itu, saya berada di bangku kuliah sementara dua adik saya di SMU dan Ardi sendiri di SMP,  dan adik yang kelima Moch. Ghalib berada di bangku Sekolah Dasar (SD), sehingga mau tak mau kami harus berupaya untuk mandiri agar kelak berhasil, sehingga saya pun pernah manfaatkan waktu libur kuliah pada tahun 2003 menjadi buruh bangunan. 

Sejak berlatih di SSB Tunas Gamalama dan terpilih mengikuti pertandingan Piala Medco-U15 di Manado, Ardi semakin termotivasi ingin sukses menjadi pemain bola profesional, sehingga begitu mendengar hasil kelulusan  SMP di Kota Tidore, ia kemudian memilih melanjutkan studi di Ternate bersama saya. 

Pilihannya jatuh pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Ternate. Namun, selama tiga bulan berada di SMK, ia kemudian menerima tawaran dari salah seorang pelatih di Manado, untuk mengikuti kompetisi U-15 antar Kabupaten di Sulawesi Utara, rupanya saat ia mengikuti pertandingan Medco U-15 bersama SSB Tunas Gamalama  di Manado, membuat ia dilirik oleh seorang pelatih Sekolah Sepak bola (SSB) di sana (Manado). 

Ardi lebih memilih ke Manado dan mengikuti kompetisi U-15 bersama klub Persibom Bolaang Mongondow U-15, pada ajang inilah membuat ia mulai mengenal sejumlah pemain Persibom senior dan sempat dihadiahi jersey oleh Glend Rudal Poluakan.

Sekembalinya dari Manado, ia mulai tak nyaman di SMKN 2 Ternate, sebab sering meminta izin mengikuti sejumlah pertandingan, sehingga memilih pindah di SMUN 5 Ternate. 

Berada di SMUN 5 Ternate, hanya selama dua minggu ia kembali menerima tawaran untuk bergabung dengan Tim Devisi III Persipare Sulawesi Selatan, sama hal seperti di SMKN 2 Ternate, selama kompetisi Divisi III berlangsung ia tak mengikuti proses belajar, membuat pihak sekolah melayangkan surat panggilan dan saya kemudian hadir mewakili orang tua untuk menjelaskan perihal ketidakhadiran ia di Sekolah untuk mengikuti proses belajar. 

Namun, pihak sekolah tetap merujuk pada aturan bahwa siswa yang tidak mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) memang sangat mempengaruhi hasil penilaian semester, dan kompetisi Divisi III yang diikuti oleh Ardi tanpa ada surat pemberitahuan dari klub untuk Sekolah, sehingga para guru tak mau mengambil resiko pada saat penilaian hasil akhir semester. 

Seusai mengikuti kompetisi Devisi III, di Kabupaten Pare-Pare Sulawesi Selatan, lalu kembali ke Ternate dan melanjutkan studi di SMUN 10 Ternate, namun kejadian seperti di SMKN 2 Ternate dan SMUN 5 Ternate terulang kembali, pasalnya selama setahun di SMUN 10 ia kembali mendapat tawaran bergabung dengan Tim Porda Sulawesi Selatan yang saat itu di latih oleh Budiarjo Thalib, seusai mengikuti pertandingan tak lantas kembali ke Ternate ia memilih bergabung dengan PSM Makassar U-21. 

Tiga kali gagal Sekolah membuat orang tua kami sempat bingung, sebab keinginan Ardi memang ingin menjadi pemain bola profesional, namun di satu sisi sangat mengganggu pendidikannya, beruntung saat itu setelah usai bergabung PSM Makassar U-21 dan kembali ke Ternate, dia diterima di SMK Bina Informatika Ternate hingga dapat menyelesaikan studinya.

Setelah dari SMK Binter Ternate, ia kemudian tak lagi betah di Ternate sebab ingin sukses menjadi pemain bola profesional, dan memilih ke Kalimantan Selatan bergabung dengan Tim Pra Pon Kalsel, dan sempat dipanggil oleh Pelatih PSPS Pekanbaru Mundari Karya untuk bergabung dengan PSPS di Indonesia Super League (ISL) 2011. Hanya saja, saat itu Ardi bersama temannya dari Ternate Ruud Gulid S. Yunus ditolak oleh Manajemen PSPS, sebab mereka lebih memilih pemain Junior jebolan Kalimantan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun