Mohon tunggu...
Hilman Gufron
Hilman Gufron Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Upaya Tiongkok untuk Menjadi Negara Adikuasa, Ikuti atau Jauhi?

24 Agustus 2019   16:54 Diperbarui: 24 Agustus 2019   16:59 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuntutan Tiongkok dalam keikutsertaan pada proyek dapat kita balas dengan tuntutan juga. Tuntutan itu dapat berupa pembatasan izin tinggal, penggunaan bahasa Indonesia, pengawasan yang lebih ketat, serta larangan bagi pekerja kasar atau buruh kasar. Cukup Tenaga Ahli saja yang dapat digunakan. Posisi-posisi lain dalam proyek bisa kita jadikan sebagai daya serap bagi masyarakat kita sendiri.

Tumbuhnya pengaruh Tiongkok menantang status yang dimiliki Amerika Serikat, yang telah menjadi kekuatan super tunggal dunia selama beberapa dekade terakhir. Pendekatan yang berbeda antara Tiongkok dan AS memberikan hasil yang berbeda. Pendekatan Militeristik dan Intelijen ditambah Isolasi yang sedang tren di AS menunjukan ia berinvestasi lebih sedikit dan karenanya kehilangan pengaruh di seluruh dunia.

Bagi Indonesia sendiri: Ikuti, namun jangan turuti.

Saduran


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun