Mohon tunggu...
HIlman Fakhruzy
HIlman Fakhruzy Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate From Jakarta State University

Linguistic and arts enthusiat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Panick Attack? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

19 Februari 2023   17:15 Diperbarui: 19 Februari 2023   17:27 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panic attack sumber: ashleyboca.com

Panic Attack atau yang sering disebut sebagai serangan panik belakangan ini sering muncul di media sosial, hal itu menjadi popular lantaran adanya beberapa idola Korea Selatan yang mengalami kondisi tersebut saat tampil di atas panggung. Ada yang tampak seketika lemas hingga sulit bernapas. Berikut ini adalah sedikit uraian tentang Panic Attack.

Apa itu serangan panik atau panic attack?

Serangan panik adalah kondisi di mana tubuh kita tiba-tiba merasa cemas dan takut yang berlebihan tanpa adanya penyebab yang jelas atau tidak diketahui. Ketika serangan panik melanda, kita seolah diteror oleh sesuatu dan mengalami ketakutan tak beralasan.

Gangguan panik mencakup munculnya serangan panik yang berulang dan tidak terduga. Serangan-serangan panik melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai dengan simtom-simtom fisik, seperti jantung yang berdebar-debar, nafas cepat, nafas tersengal atau kesulitan bernafas, banyak mengeluarkan keringat, dan terdapat rasa lemas dan pusing (Nevid, dkk, 2005).

Gangguan panik ditandai dengan adanya episode serangan cemas atau ketakutan yang hebat secara tiba-tiba, mendadak dan terus menerus disertai perasaan akan datangnya bahaya atau bencana, takut mati atau serangan jantung. Gangguan panik disebut juga anxietas paroksismal episodic (Aryati dan Fr 2020).

Apa saja ciri-ciri atau gejala panic attack?

Serangan panik atau panic attack adalah munculnya rasa takut berlebihan yang terjadi secara tiba-tiba dan bisa bertahan selama beberapa menit. Ciri-ciri atau gejala dari panic attack yang bisa Anda waspadai yaitu seperti:

  • jantung berdegup kencang dan tak beraturan
  • berkeringat
  • tubuh gemetar
  • sesak napas dan dada terasa tidak nyaman
  • mual dan perut terasa tidak nyaman
  • kepala terasa pusing, takut tidak bisa mengendalikan diri sendiri
  • merasa seperti akan mati detik itu juga.

Gejala ini mencapai puncak dalam waktu sekitar 10 menit, kemudian mulai mereda. Panic attack dapat terjadi sebagai akibat dari situasi yang menimbulkan ketakutan ekstrem, namun terkadang kondisi ini muncul secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Mengalami panic attack berulang kali serta ketakutan membayangkan kapan serangan berikutnya terjadi bisa mengindikasikan masalah kesehatan mental yang disebut panic disorder.

Oleh karena itu, jika Anda merasakan satu atau lebih dari gejala dari salah satu jenis gangguan kecemasan tersebut, lebih baik segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter yang tepercaya.

Apa penyebab seseorang mengalami panic attack?

Ada dua faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami panic attack, yaitu internal (dalam diri) dan eksternal (pengaruh dari luar) (Wulandari 2023).

1. Genetika. Faktor genetika (dari garis keturunan, seperti riwayat keluarga atau orang tua) dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami panic attack. Jika kamu merasakan ciri-ciri di atas dan mengetahui bahwa orang tua kamu memiliki gangguan kecemasan, segeralah berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.

2. Paparan peristiwa yang membuat stres atau traumatis di masa kanak-kanak atau dewasa. Paparan peristiwa negatif di masa kecil atau bahkan saat dewasa yang membuat stres atau traumatis bisa menjadi pemicu munculnya panic attack.

3. Perbedaan struktural dan fungsional pada otak. Orang-orang dengan gangguan kecemasan mengalami perubahan struktural dan fungsional pada otak. Faktor yang ini termasuk faktor internal yang meningkatkan risiko seseorang mengidap gangguan mental ini.

Bagaimana cara mengatasi dan mencegah panic attack?

1. Batasi penggunaan alkohol dan zat-zat berbahaya

menggunakan minuman beralkohol atau zat-zat lain untuk mengatasi kecemasan, bukanlah hal yang bagus, namun hal itu justru memperburuk gejala kecemasan. Jika kesulitan menghentikan atau mengurangi penggunaan zat tertentu, carilah dukungan karena zat-zat tersebut dapat berkontribusi pada siklus peningkatan kecemasan dan kepanikan.

Perhatikan juga asupan kafein setiap hari, dan bagaimana kafein dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. Mengkonsumsi kafein dapat memicu peningkatan detak jantung dan perasaan gugup, yang berpotensi menyebabkan panic attack pada individu yang peka terhadap sensasi fisik itu.

2. Menyingkirkan stres

Sangat penting untuk menemukan cara sehat mengelola stres. Cara ini bisa berupa meditasi, menyalurkan hobi dan olahraga teratur. Studi mencatat banyak manfaat aktivitas fisik untuk menghilangkan stres, memperbaiki gejala depresi dan kecemasan. Temukan jenis olahraga yang disukai dan dapat bertahan lama, entah itu berjalan kaki di sekitar kompleks perumahan, mengikuti kelas kebugaran bersama teman dan keluarga, atau yoga. Apa pun cara yang diambil, sempatkan waktu untuk melakukan sesuatu yang mengurangi stres.

3. Tidur cukup

Satu studi menemukan, individu tertentu yang mengalami kecemasan bahkan lebih sensitif terhadap efek kurang tidur. Individu dengan gangguan kecemasan memiliki kesulitan untuk tidur ataupun tidur dengan nyenyak. Kurang tidur dapat memperparah gejala kecemasan. Demi menjaga kesehatan mental Anda, cobalah beberapa cara atau strategi tidur untuk membantu mendapatkan tidur malam yang nyenyak dan pola istirahat yang cukup.

Berikut adalah uraian tentang panic attack mulai dari pengertian, gejala, hingga cara mengatasinya. Semoga bisa bermanfaat untuk kita atau orang-orang di sekitar kita yang mengalami serangan panik, kita bisa mencoba menerapkan tips-tips di atas. Namun, jangan sungkan juga untuk ke psikiater atau dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Daftar Pustaka

Nevid, J.S, Rathus, S.A., & Greene B. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Aryati, Kadek, dan Cahyaningsih Fr. 2020. "Seorang Laki-Laki Usia 27 Tahun dengan Gangguan Panik: Laporan Kasus". 9.

Wulandari, Tami. 2023. "Anxiety Adalah Gangguan Kecemasan, Jangan Diabaikan - Yoona". https://yoona.id/blog/anxiety-adalah-gangguan-kecemasan-jangan-abaikan-ciri-cirinya/ (19 Februari 2023).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun