Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah Motor dan Tali Tambang sebelum Revolusi Nontunai

11 Juni 2015   10:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuangan Inklusif di Indonesia berdiri di atas enam pilar: edukasi keuangan, fasilitas keuangan publik, pemetaan informasi keuangan, kebijakan yang mendukung, fasilitas intermediasi & saluran distribusi, serta perlindungan.

(Enam pilar strategi nasional Keuangan Inklusif/bi.go.id)

(Program Keuangan Inklusif Bank Indonesia/bi.go.id)

Branchless banking atau bank tanpa kantor cabang adalah salah satu cara perbankan menegakkan pilar kelima sebagai fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan. Perangkat utamanya adalah instrumen nontunai uang elektronik atau e-money. April 2014, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8PB/2014 tentang Uang Elektronik yang bersemangatkan perluasan akses finansial ke pedesaan.

Bank bekerjasama dengan warga desa yang umumnya adalah pemilik toko kelontongan, sembako dan sejenisnya, sebagai agen bank. Warga bisa membuka rekening bank ke agen-agen tersebut -- yang merupakan saudara, teman atau tetangga mereka sendiri. Tak perlu buku tabungan, cukup menjadikan nomor ponsel mereka sebagai nomor rekening. Tanpa biaya pendaftaran, tapi juga tanpa bunga tabungan. Kalau mau menabung, tinggal ke agen menyetor uang dan uang langsung masuk rekening saat itu juga. Setor Rp5.000 pun bisa. Kalau mau tarik tunai, tinggal ke agen itu saja, uang langsung didapat. Tidak saja bank makin dekat, tapi akses ke simpanan/tabungan makin mudah. Di sisi lain, bank tak perlu keluar banyak biaya membangun kantor cabang atau ATM. Semuanya untung.

(Sistem kerja branchless banking lewat agen dan ponsel/bi.go.id)

Agen juga melayani transaksi keuangan seperti transfer dana, bayar cicilan, tagihan dan lainnya. Warga sebagai nasabah bila 'kagok' menggunakan rekening dan uang elektroniknya lewat ponsel, dibantu dan dilayani oleh agen. BRI salah satu yang gencar dengan branchless banking ini lewat BRILink.

VP Electronic Banking Bank Mandiri Budi Hartono, e-money di Indonesia adalah revolusi sampai level bawah. "Kalau Jokowi ada revolusi mental, kita mau revolusi dompet. Kenapa cash? Itu cash bisa di-convert ke mobile money. Itu idealisme kita. Di samping ada idealisme, ada sisi bisnis juga. Ekosistem seperti warung, pasar, bayar sekolah pakai uang elektronik. Bank perlu bangun ekosistem. Itu step pertama agar cash less. Step kedua ialah edukasi mereka untuk menabung. Kita ajarkan mereka biasa nabung," ujar Budi.

Edukasi manajemen keuangan lewat Keuangan Inklusif bukan hanya soal perlunya menabung, tapi juga penyediaan Sistem Informasi Bagi Petani dan Nelayan (SIPN) atau Mobile Agriculture. Informasi yang diteruskan ke ponsel petani dalam bentuk SMS ini antara lain soal harga terkini pupuk, benih, obat hama, harga jual hingga cara bercocok tanam.

(Sistem Informasi Harga bagi Petani dan Nelayan/bi.go.id)

Branchless banking tak hanya berfungsi sebagai penghimpun simpanan dan layanan distribusi keuangan, tapi juga fungsi perbankan sebagai penyalur kredit. Seperti diketahui, kredit adalah nafas bagi petani dan nelayan sebagai modal. Selama ini nafas itu digantungkan kepada rentenir atau shadow banking. Dengan branchless banking, agen juga berfungsi sebagai penyalur kredit ke warga, terutama mikro. Contohnya, Bank Bukopin tahun ini menargetkan penyaluran kredit sampai Rp9 triliun lewat branchless banking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun