Hi, Kompasianer!
Di artikel kali ini, aku akan berbagi itinerary sekaligus budget untuk perjalanan singkat selama sehari di Sukabumi. Yap, meski liburannya singkat, ternyata tetap bisa menyenangkan, lho! Sehari di Sukabumi, kira-kira bisa ke mana saja, ya? Eits, jangan salah, dalam sehari, kita bisa mengunjungi hingga empat destinasi seru, atau bahkan lebih, tergantung itinerary yang kalian susun.
Simak baik-baik, ya! Siapa tahu informasi ini bermanfaat untuk kalian yang ingin mengeksplor Sukabumi meski hanya punya waktu terbatas seperti aku. Oh iya, jangan lupa siapkan budget yang cukup dan, yang paling penting, kondisi fisik yang sehat dan prima. Karena perjalanan sehari penuh ini pasti cukup melelahkan, tapi sangat worth it!
Berikut 4 destinasi yang bisa kamu kunjungi dalam sehari di Sukabumi:
Curug Cikaso
Ujung Genteng
Curug Cikanteh
Bukit Paralayang
Perjalanan dimulai dari Stasiun Cawang pukul 20.40 menggunakan mobil menuju basecamp Curug Cikaso. Rute perjalanan melewati Tol Jagorawi, kemudian keluar di Tol Bocimi, dengan estimasi waktu tempuh di tol sekitar dua jam. Namun, setelah keluar dari Tol Bocimi, biasanya kondisi jalan cukup macet karena masuk ke kawasan pabrik. Dari sini, kalian bisa menggunakan aplikasi peta (maps) untuk melanjutkan perjalanan hingga ke basecamp curug cikaso.
Saran, jika kalian bepergian dalam rombongan, perjalanan malam hari bisa menjadi pilihan yang aman dan nyaman. Namun, jika hanya bepergian berdua, terutama jika semuanya perempuan, sangat disarankan melanjutkan perjalanan dari pintu tol ini pada pagi hari. Jalur yang akan dilalui cukup sepi, berada di tengah hutan sepanjang kurang lebih 200 km, dan memiliki banyak tikungan tajam. Kebayang, kan, gimana menantangnya? Jadi, pastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan tetap menjadi prioritas utama.
Perjalanan menyusuri hutan dengan jalan berkelok berlangsung selama kurang lebih tiga setengah jam. Sepanjang perjalanan, mobil kami berusaha konvoi dengan kendaraan lain yang melintas, menjaga kecepatan cukup tinggi untuk menghindari risiko perjalanan malam. Karena kondisi jalan yang sepi dan cukup menantang, perjalanan di malam hari sangat tidak disarankan.
Kami tiba di basecamp Curug Cikaso sekitar pukul 04.15 dan memarkir kendaraan di area dekat pelabuhan. Setelah itu, kami memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan tidur di mobil hingga pukul 06.00. Saat pagi tiba, warung-warung di sekitar area parkir sudah mulai buka, dan kami menjadi pengunjung pertama. Seperti biasa, kegiatan pagi dimulai dengan bersih-bersih dan sarapan selama kurang lebih satu jam.
Pukul 06.50, kami melanjutkan perjalanan dengan membeli tiket perahu untuk menyebrangi sungai menuju Curug Cikaso. Oh ya, untuk menuju Curug Cikaso, ada dua opsi yang bisa dipilih: menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 7 menit, atau trekking selama kurang lebih 30 menit. Kali ini, kami memilih menggunakan perahu—maklum, setelah perjalanan panjang, rasanya lebih nyaman menghemat tenaga.
Suasana pagi di pelabuhan benar-benar syahdu. Air sungai yang tenang berpadu dengan kabut tipis yang mulai turun menciptakan pemandangan yang menenangkan. Tiket perahu untuk menyebrang dikenakan biaya Rp 65.000 per perahu. Sayangnya, aku lupa mencatat biaya simaksi per orang. Total biaya yang kami keluarkan, termasuk parkir mobil, adalah Rp 85.000 untuk empat orang.
Pilihan Wisata Alam Sukabumi di Bulan Mei yang Instagramable
Wow! Curug Cikaso benar-benar memukau, apalagi saat kami tiba, belum ada pengunjung lain. Kami berempat menjadi pengunjung pertama, menikmati keindahan alam dalam ketenangan total tanpa kebisingan. Inilah alasan utama kami berani berangkat malam—untuk merasakan suasana damai seperti ini. Menikmati alam tanpa gangguan sungguh pengalaman yang tak ternilai. Kalau kalian berencana ke Sukabumi, Curug Cikaso adalah destinasi yang sangat direkomendasikan!
Kami menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam di curug ini, menikmati suasana tanpa kehadiran wisatawan lain. Saat pukul 08.30, kami bersiap kembali ke perahu, dan hingga saat itu pun belum ada pengunjung lain yang datang. Rasanya berat sekali meninggalkan tempat ini; ingin rasanya berlama-lama lagi di Curug Cikaso. Namun, perjalanan harus berlanjut ke destinasi berikutnya.
Perjalanan menuju Ujung Genteng dimulai pukul 09.00, mengikuti arahan dari aplikasi peta. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar satu jam perjalanan dari Curug Cikaso. Sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa liburan tanpa terjebak macet. Aku benar-benar speechless! Ini sudah siang, tetapi suasana tetap lengang. Aku jadi bertanya-tanya, apakah Ujung Genteng memang selalu sepi seperti ini? Yang jelas, perjalanan menuju ke sini terasa sangat indah dengan pemandangan sepanjang jalan yang memanjakan mata.
Kami tiba di Ujung Genteng sekitar pukul 09.50 dan langsung menuju Cafe Moana, yang memiliki pemandangan langsung menghadap pantai. Suasananya begitu tenang, dengan banyak meja yang masih kosong. Kenapa bisa sepi banget, ya? Mungkin akses jalan yang cukup jauh membuat tempat ini tidak terlalu ramai.
Sebagai seseorang yang bukan tim pantai, aku lebih suka trekking daripada bermain pasir. Jadi, aku sama sekali tidak tergoda untuk mencelupkan kaki ke air seperti wisatawan lain. Sebaliknya, aku memilih duduk di bawah pohon, menikmati udara panas yang bercampur dengan semilir angin, serta suara deburan ombak yang menenangkan.
Lanjut mencoba makanan di cafe Moana untuk harga sangatlah worth it. Sangat rekomendasi banget untuk pecinta ikan adalah ikan tongkol suwir, seger banget . Wah, cafe ini memberikan harga yang murah ditambah dengan view pantai, wajib coba!
Setelah selesai makan siang, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karena cuaca semakin panas dan bermain di pantai bukan pilihan yang memungkinkan. Kami memulai perjalanan menuju destinasi berikutnya, yaitu Curug Cikanteh, pada pukul 12.00 dengan kecepatan santai.
Perjalanan menuju Curug Cikanteh terasa cukup jauh, memakan waktu sekitar dua setengah jam. Jalannya cukup menantang karena banyak yang rusak dan dipenuhi bebatuan, sehingga kami harus berkendara perlahan. Akhirnya, kami tiba di Curug Cikanteh sekitar pukul 14.40, tanpa macet tetapi dengan ritme perjalanan yang sangat santai.
Curug Cikanteh adalah salah satu bagian dari Geopark Ciletuh. Sebelum mencapai Curug Cikanteh, kami terlebih dahulu melewati Curug Sodong yang berada tepat di depan pintu masuk. Untuk sampai ke Curug Cikanteh, pengunjung harus melakukan trekking selama kurang lebih 15 menit. Jalurnya cukup menantang, dengan tanjakan dan melintasi sungai menggunakan jembatan kecil.
Bermain di curug saat siang hari tidak terlalu disarankan karena pasti akan banyak wisatawan. Namun, Curug Cikanteh tetap sangat direkomendasikan untuk dikunjungi ketika berada di Sukabumi. Kami tidak berlama-lama di sini karena semakin banyak pengunjung yang datang, membuat suasana sulit untuk dinikmati. Kami hanya sempat berfoto sebentar dan mencelupkan kaki di depan air terjun. Setelah itu, kami mulai trekking kembali dan tiba di area parkir sekitar pukul 16.00.
Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir, Puncak Aher, untuk menikmati sunset. Kami berangkat pukul 16.20 dan tiba sekitar pukul 16.50, hanya 30 menit perjalanan dari Curug Cikanteh. Namun, perlu diingat bahwa untuk mencapai Puncak Aher, kendaraan yang digunakan harus dalam kondisi baik, karena medan yang ditempuh cukup menanjak dan berkelok-kelok.
Wah, Puncak Aher benar-benar indah! Rasanya seperti berada di puncak gunung, yang membedakan hanyalah usaha untuk mencapainya. Tempat ini sangat cocok untuk merenung, sejenak melupakan hiruk-pikuk ibukota. Menikmati sunset yang tenang tanpa kebisingan, hanya ada sekitar tujuh wisatawan di Puncak Aher. Mungkin tempat ini masih belum banyak diketahui orang, atau mungkin karena perjalanan menuju ke sini yang cukup sulit.Â
Setelah pukul 18.00, kami memulai perjalanan pulang menuju Jakarta. Perjalanan kembali melewati jalan Cikidang, yang cukup menantang, membuatku kesulitan tidur karena jalanannya yang berkelok dan rusak. Inilah salah satu alasan mengapa banyak orang jarang berkunjung ke Sukabumi. Namun, meskipun begitu, aku tetap ingin kembali, bahkan berniat untuk merasakan sensasi touring ke Sukabumi suatu saat nanti. See you on the next trip, Sukabumi!
Aku jatuh hati dengan wisata di Sukabumi, keindahannya luar biasa!
Jadi, empat destinasi di atas sangat direkomendasikan bagi kalian yang ingin mengeksplor Sukabumi tapi bingung harus ke mana. Setiap tempat menawarkan keindahan alam yang unik dan tak terlupakan. Jadi, siapkan perjalanan kalian, nikmati keindahan alam Sukabumi, dan pastikan untuk membawa pulang kenangan indah dari sana. Happy exploring!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI