Mohon tunggu...
Hildawati Septiani
Hildawati Septiani Mohon Tunggu... Akuntan - Employee | Traveller | Mountaineer | Blogger

"Hidup adalah gerak" "Gerak adalah maju, berjuang, naik gunung, turun gunung, naik lagi"

Selanjutnya

Tutup

Trip

24 jam di Sukabumi: Itinerary Lengkap Untuk Explorasi Cepat

15 Oktober 2024   22:06 Diperbarui: 6 Desember 2024   16:08 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami tiba di basecamp Curug Cikaso sekitar pukul 04.15 dan memarkir kendaraan di area dekat pelabuhan. Setelah itu, kami memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan tidur di mobil hingga pukul 06.00. Saat pagi tiba, warung-warung di sekitar area parkir sudah mulai buka, dan kami menjadi pengunjung pertama. Seperti biasa, kegiatan pagi dimulai dengan bersih-bersih dan sarapan selama kurang lebih satu jam.

Doc Pribadi: Pelabuhan Curug Cikaso
Doc Pribadi: Pelabuhan Curug Cikaso

Pukul 06.50, kami melanjutkan perjalanan dengan membeli tiket perahu untuk menyebrangi sungai menuju Curug Cikaso. Oh ya, untuk menuju Curug Cikaso, ada dua opsi yang bisa dipilih: menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 7 menit, atau trekking selama kurang lebih 30 menit. Kali ini, kami memilih menggunakan perahu—maklum, setelah perjalanan panjang, rasanya lebih nyaman menghemat tenaga.

Suasana pagi di pelabuhan benar-benar syahdu. Air sungai yang tenang berpadu dengan kabut tipis yang mulai turun menciptakan pemandangan yang menenangkan. Tiket perahu untuk menyebrang dikenakan biaya Rp 65.000 per perahu. Sayangnya, aku lupa mencatat biaya simaksi per orang. Total biaya yang kami keluarkan, termasuk parkir mobil, adalah Rp 85.000 untuk empat orang.

Doc Pribadi : Curug Cikaso
Doc Pribadi : Curug Cikaso

Pilihan Wisata Alam Sukabumi di Bulan Mei yang Instagramable

Wow! Curug Cikaso benar-benar memukau, apalagi saat kami tiba, belum ada pengunjung lain. Kami berempat menjadi pengunjung pertama, menikmati keindahan alam dalam ketenangan total tanpa kebisingan. Inilah alasan utama kami berani berangkat malam—untuk merasakan suasana damai seperti ini. Menikmati alam tanpa gangguan sungguh pengalaman yang tak ternilai. Kalau kalian berencana ke Sukabumi, Curug Cikaso adalah destinasi yang sangat direkomendasikan!

Kami menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam di curug ini, menikmati suasana tanpa kehadiran wisatawan lain. Saat pukul 08.30, kami bersiap kembali ke perahu, dan hingga saat itu pun belum ada pengunjung lain yang datang. Rasanya berat sekali meninggalkan tempat ini; ingin rasanya berlama-lama lagi di Curug Cikaso. Namun, perjalanan harus berlanjut ke destinasi berikutnya.

Doc pribadi: Ujung Genteng
Doc pribadi: Ujung Genteng

Perjalanan menuju Ujung Genteng dimulai pukul 09.00, mengikuti arahan dari aplikasi peta. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar satu jam perjalanan dari Curug Cikaso. Sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa liburan tanpa terjebak macet. Aku benar-benar speechless! Ini sudah siang, tetapi suasana tetap lengang. Aku jadi bertanya-tanya, apakah Ujung Genteng memang selalu sepi seperti ini? Yang jelas, perjalanan menuju ke sini terasa sangat indah dengan pemandangan sepanjang jalan yang memanjakan mata.

Kami tiba di Ujung Genteng sekitar pukul 09.50 dan langsung menuju Cafe Moana, yang memiliki pemandangan langsung menghadap pantai. Suasananya begitu tenang, dengan banyak meja yang masih kosong. Kenapa bisa sepi banget, ya? Mungkin akses jalan yang cukup jauh membuat tempat ini tidak terlalu ramai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun