Mohon tunggu...
Hildawati Septiani
Hildawati Septiani Mohon Tunggu... Akuntan - Employee | Traveller | Mountaineer | Blogger

"Hidup adalah gerak" "Gerak adalah maju, berjuang, naik gunung, turun gunung, naik lagi"

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memoar Jejak di Ketinggian 2565 MDPL, Prau si Golden Sunrise

17 Mei 2023   13:11 Diperbarui: 17 Mei 2023   13:20 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Besok"

Wah ternyata benar-benar langsung dijawab oke. Siang itu juga, aku langsung balik ke kos, dan menghubungi kakak tingkat untuk pinjam carrier. Aku tidak banyak membawa barang, karena teman-teman ku adalah orang yang sangat berpengalaman, jadi mereka lah yang lebih banyak membawa perlengkapan. 

(3/07/19) dari Jakarta Selatan menuju terminal kampung rambutan pukul 06.00. Pagi hari, menunggu bus tujuan Wonosobo di terminal luar sampai pukul 07.00. Dan karena tidak dapat, kita pergi masuk ke terminal. Ternyata tujuan wonosobo sedang tidak beroperasi. Pikiran ku sudah kemana-mana, aku merasa seperti akan batal. 

Banyak orang yang ingin ke arah Wonosobo, namun mereka naik ke tujuan Purbalingga, tapi nanti akan ribet dengan transit sana-sini. Tapi daripada batal, akhirnya aku naik bus tujuan purbalingga pukul 07.29. Info dari supir, kalau di perjalanan bertemu dengan bus wonosobo, kita akan dipindahkan ke bus tersebut. Selama di dalam bis aku hanya diam melamun dengan perasaan antara takut dan senang. Takut jika aku bakal nyasar, dan senang karena bisa kesampaian juga impian ku. 

Pukul 15.00 kita tiba di rest area di daerah Pemalang. Namun ketika bus akan berangkat kembali ternyata bus wonosobo baru tiba. Wah perasaan ku langsung senang gak karuan. Sudah tidak ada lagi perasaan gelisah. Pukul 15.30 kita melanjutkan perjalanan kembali menggunakan bus langsung menuju ke terminal wonosobo.

Tiba di terminal wonosobo pukul 19.57, ternyata cukup jauh perjalanan dari Jakarta ke Wonosobo. Lingkungan di wonosobo jam delapan malam sudah sangat sepi sekali layaknya di Jakarta jam dua belas malam. Sangat jarang sekali mobil motor lewat, aku kaget sekali itu karena benar-benar bisa dihitung jari mobil dan motor yang lewat.

Keluar terminal, kita mencari tempat makan sembari istirahat dan mencari kendaraan untuk menuju basecamp. Karena sudah tidak ada lagi kendaraan umum, jadi kita memutuskan naik grab. Untuk tarif grab mobil lumayan mahal, sebab perjalanan masih jauh. Tapi karena kita harus menghemat biaya, jadi kita mencoba untuk berjalan selama satu jam sampai ke alun-alun. 

Selama perjalanan aku masih shock sih, karena jalanan benar-benar sepi, padahal ini jalan utama, tapi seperti sudah jam 12 malam, aku benar-benar speechless. Tiba di alun-alun, kita mencoba cek tarif grab, dan ternyata tarifnya sangat mengecewakan. Aku sudah memangkas jalan satu jam, tapi tarif grab hanya berkurang 5.000 aja. Tanpa pikir panjang, aku langsung booking, aku sudah tidak sanggup lagi berjalan. 

Tujuan kita ke basecamp patak banteng. Tiba di depan gerbang, basecamp yang terlihat seperti gedung pertemuan, sangat sepi seperti tidak berpenghuni. Perasaan ku kembali resah, apakah perjalanan aku akan batal? Atau bagaimana ini? Wah pikiran aku sudah tidak karuan. Dan ternyata basecamp benar-benar tidak ada orang, pikiran ku bertanya-tanya kembali, aku harus kemana dengan udara sedingin ini?. 

Kita hanya berdiri saja di depan gerbang, sama sekali tidak ada yang melewati jalan besar ini. Namun, setelah beberapa menit aku menunggu di gedung tersebut, ada satu motor yang menuju ke posisi kita berdiri. Ternyata motor tersebut dikendarai oleh sepasang suami istri, dan bertanya kepada kita, lalu kita menjelaskan. 

Ternyata, itu basecamp lama yang sedang direnovasi, dan mereka berbaik hati ingin mengantar kami ke basecamp baru, berada sebelum basecamp lama ini. Sekitar dua menit kembali ke bawah lagi menuju basecamp yang baru. Sepanjang jalan, bapaknya terus mengajak aku ngobrol, aku hanya bisa menjawab semampuku karena bibirku sudah mulai membeku serta badan mulai membeku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun