Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

4 Dampak Ketika Anak Sering Dibentak

28 Januari 2023   14:14 Diperbarui: 28 Januari 2023   14:19 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikarenakan anak sering di bentak dan anak enggan mengutarakan isi hatinya, anak lebih memilih untuk memendam semua amarahnya di dalam hatinya. 

Hal ini akan berdampak negatif, karena anak tidak bisa meluapkan emosinya dan tidak bisa mengeluarkan emosi seluasa mungkin, sehingga nantinya akan berdampak pada mental anak. 

Bisa jadi loh anak melampiaskan ke orang lain, misal ke temennya. 

Melawan orang tua 

Ini yang dikhawatirkan, ketika anak sudah memendam semua amarah dan sudah berada di titik teratas puncak emosi anak terkadang akan melawan orang tua. 

Seperti membentak balik, kan anak adalah cerminan dari orang tua. Ketika orang tua mengajarkan hal buruk, misal membentak, anak juga akan berfikiran seperti itu. "Oh orang tua aku, ketika aku lelet dia akan membentakku, aku juga begitu ah"

Akan tersimpan lo di memori anak 

Acuh pada orang tua 

Anak acuh akibat pola asuh orang tua yang salah. Coba deh di fikirkan semua yang betah di rumah jika orang tua nya sering marah-marah dan membentak. 

Tentu anak akan kabur dari rumah dan betah di luar rumah. Anak terkesan acuh atau nggak mau tau tentang orang tuanya. Ada loh anak yang memiliki sifat seperti itu. 

Jadi, untuk para orang tua disana coba deh lebih sabar dalam mendidik anak, jangan terlalu keras dalam mendidik. Kelak ketika kalian tua, kalian juga akan di rawat oleh anak kalian. Timbal balik mesti selalu ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun