Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gaji Guru Sedikit, Kok Kamu Malah Ambil Jurusan Pendidikan?

6 Januari 2023   09:27 Diperbarui: 6 Januari 2023   09:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerjaan menjadi guru adalah panggilan dari hati. Tidak mungkin menjadi guru adalah sebuah paksaan. Karena itu sulit sekali. Guru harus beradaptasi dengan kurikulum, kebijakan pemerintah dan mematahui etika keguruan. 

Belum lagi guru harus terus belajar agar keilmuannya bisa terupgrade dan mendapatkan wawasan yang luas. Seseorang yang berkeinginan menjadi seorang guru, dia tidak memikirkan gaji. Ya walaupun di dunia ini semuanya dibeli dengan uang, akan tetapi guru memiliki fikiran jika mereka akan mendapatkan gaji yang lebih banyak yaitu kelak di akhirat. 

Karena ketika kita mengajarkan anak berbuat ini itu, lalu mereka mengajarkan hal-hal yang kita ajari kepada orang lain sudah termasuk amal jariyah. Apabila kita meninggal, kita akan tetap mendapatkan pahala yaitu dari amal jariyah. 

Buat apa harta kekayaan yang berlimpah ruah di dunia, apabila kita meninggal tidak ada gunanya. Akan tetapi, jika kita memiliki amal jariyah akan terus mengalir walau kita sudah meninggal. 

Ya mungkin itu sih yang mendasari aku yakin memilih jurusan pendidikan. Ku kira awalnya menjadi guru memang hanya mengajar, akan tetapi salah. Berat banget menjadi guru. Aku aja sebagai calon guru sudah merasakan, ketika magang seperti guru beneran yang menyiapkan materi, mengkondisikan siswa dan berangkat pagi pulang siang. Rasanya ah mantab

So, buat kalian yang memang mantap menjadi seorang guru, Yuk semangat, yuk berjuang. Rezeki sudah diatur oleh Allah. Jangan takut miskin karena Allah maha kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun