Mohon tunggu...
Hilda Inayatul Fadila
Hilda Inayatul Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Universitas Islam Negeri Sunan Gunug Djati

Hilda Inayatul Fadila, seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. saat ini, ia sedang berfokus pada studinya dan aktif dalam kegiatan ekstern kampus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Neomodernisme di Indonesia: Gagasan Abdurrahman Wahid dan Nurcholis Madjid

12 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 13 Desember 2024   08:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

b. Cak Nur :

Sekularisasi sebagai Proses Pembebasan: Cak Nur memandang sekularisasi sebagai proses penting untuk membebaskan umat Islam dari dogma-dogma yang membatasi pemikiran kritis. Ia ingin agar umat Islam mampu menduniawikan nilai-nilai agama sehingga tidak terjebak dalam pemikiran yang sempit.

4. Pengaruh Terhadap Gerakan Sosial

a. Gus Dur :

Gerakan Kultural Nahdlatul Ulama (NU): Sebagai tokoh NU, Gus Dur mempengaruhi gerakan kultural di kalangan santri untuk lebih terbuka terhadap modernitas sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.

b. Cak Nur :

Paramadina dan Pendidikan Intelektual:Cak Nur mendirikan Paramadina sebagai lembaga pendidikan yang mendorong dialog antara tradisi keagamaan dan pemikiran modern, serta menjadi pusat bagi generasi muda untuk mengembangkan pemikiran kritis.

Kedua tokoh ini memiliki kontribusi besar dalam perkembangan pemikiran neomodernisme Islam di Indonesia, namun dengan pendekatan yang berbeda. Gus Dur lebih menekankan pada integrasi tradisi dengan modernitas serta penerapan prinsip-prinsip demokrasi, sementara Cak Nur lebih fokus pada desakralisasi nilai-nilai agama dan pendidikan sebagai alat transformasi sosial. Keduanya telah memberikan sumbangsih signifikan dalam menjawab tantangan zaman bagi umat Islam di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun