Mohon tunggu...
Hilary Glorius 0805176
Hilary Glorius 0805176 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nelson Mandela: Bisakah Pahlawan Juga Menjadi Penjahat?

9 November 2022   07:26 Diperbarui: 9 November 2022   09:25 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apartheid adalah sebuah sistem pemisahan ras yang ditetapkan oleh pemerintah ras kulit putih di Afrika Selatan pada awal abad ke-20. Tentunya sistem ini sangat tidak manusiawi dan tidak adil bagi kehidupan masyarakat pada masa itu. Maka itu datanglah seorang tokoh bernama Nelson Mandela (1918-2013), yang akan mengorbankan jasanya untuk melawan sistem apartheid ini dan membawa kembali kebebasan bagi seluruh bagian masyarakat.

Pada 18 Juli 1918, lahirlah Rolihlahla Mandela di klan Madiba, terletak di desa Mvezo, daerah tenggara Afrika Selatan atau dikenal juga sebagai Transkei. Ia memiliki sosok ayah bernama, Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela, seorang kepala desa, dan ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni.


Pada saat Mandela berusia 12 tahun, ayahnya meninggal dunia, dan Mandela dirawat di bawah wali Jongintaba, seorang Wali Raja Tembu yang tinggal di Great Place di Mqhekezweni.

Mendengar cerita tentang bagaimana para leluhurnya melawan perang-perang dan melihat jiwa kepemimpinan ayahnya, Mandela pun bermimpi untuk berjuang demi kemerdekaan rakyatnya.

Mandela menempuh sekolah dasar di Qunu, dimana gurunya yang bernama Mdingane, memberinya nama Nelson. Ia juga melanjutkan sekolah menengahnya di Wesleyan, Healdtown. Lalu ia juga memulai studinya untuk  mendapat gelar Bachelor of Arts di University College of Fort Hare, namun tidak pernah menyelesaikannya karena ia bergabung dengan aksi protes mahasiswa.

Setelah kembali ke Great Place di Mqhekezweni, Raja mengancam akan mencarikan istri bagi Nelson dan saudaranya, Justin jika mereka tidak segera kembali ke Fort Hare. Sehingga, mereka kabur ke Johannesburg hingga tahun 1941. Di sana, Nelson bekerja sebagai petugas keamanan tambang dan agen tanah.

Ia akhirnya berhasil menyelesaikan studinya dengan gelar BA di University of South Africa dan kemudian kembali ke Fort Hare untuk kelulusannya pada tahun 1943.

Pada tahun 1944, ia menikah dengan seorang perawat, Evelyn Mase. Keduanya dikaruniai 2 anak laki-laki, Madiba Thembekile dan Makghato. Mereka juga memiliki 2 anak perempuan, Makaziwe, dimana anak perempuan pertamanya meninggal saat bayi. Namun, keduanya harus bercerai pada tahun 1958.

Nelson selalu aktif berpartisipasi di dunia politik, terutama gerakan anti-apartheid,  ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC)  pada 1942, dimana ia dan pemuda-pemuda lainnya membentuk Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika (ANCYL).

Pada tahun 1949, Nelson Mandela mulai dikenal melalui ANCYL dan melakui upayanya, ANC menggunakan kebijakan berbasis massa yang lebih radikal, yang disebut Program Aksi. Gerakan itu memiliki tujuan untuk mencapai kebijakan kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat pekerjaan, dan pendidikan gratis serta wajib bagi semua anak.

Tahun 1952, Mandela dan Oliver Tambo mendirikan firma hukum Mandela dan Tambo. Dimana firma tersebut menyediakan layanan hukum yang berbiaya kecil hingga gratis bagi orang berkulit hitam.

Namun pada 5 Desember 1956, Mandela dan 150 orang lainnya ditangkap atas tuduhan pengkhianatan.

Persidangan tersebut dipenuhi dengan semua orang dari semua ras, dimana persidangan tersebut berakhir dengan 28 terdakwa termasuk Mandela, dibebaskan pada tahun 1961.

Sebelum mereka dibebaskan, pada tahun 1960, polisi membunuh 69 orang yang tidak bersenjata dalam protes melawan undang-undang izin di Sharpville. Hal ini menyebabkan keadaan darurat pertama di negara itu dan pelarangan ANC dan Kongres Pan Afrika (PAC) pada 8 April 1960.

Selama persidangan, Mandela menikah dengan seorang pekerja sosial, Winnie Madikizela, pada 14 Juni 1958. Mereka memiliki dua putri, Zenani dan Zindziswa. Namun pasangan ini bercerai pada tahun 1996.

Setelah dibebaskan, pada tahun 1961,  Mandela ikut mendirikan Umkhonto we Sizwe atau MK, yaitu sebuah cabang bersenjata ANC yang bertugas untuk menyabotase dan menggunakan taktik perang gerilya untik mengakhiri apartheid.

Lalu pada tahun 1963, Mandela ditangkap lagi. Mandela menghabiskan 27 tahun hidupnya dalam penjara, hingga Februari 1990. Meski dipenjara, dia berhasil mendapat gelar Sarjana Hukum melalui program korespondensi Universitas London. Saat ia dipenjara, ia juga kehilangan Ibunya dan putranya, meskipun begitu ia tidak tetap diizinkan untuk menghadiri pemakaman mereka.

Pada tahun 1988, ia dirawat di rumah sakit karena ia mengidap penyakit tuberkulosis dan akhirnya dibebaskan pada tahun 1990.

Setelah dibebaskan dari penjara, Mandela terus hadir dalam pembicaraan resmi untuk mengakhiri kekuasaan minoritas kulit putih. Pada tahun 1991, ia terpilih sebagai Presiden ANC untuk menggantikan temannya yang sakit, Oliver Tambo. Pada tahun 1993 ia dan Presiden FW de Klerk bersama-sama memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.

Pada 1994, ia dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan pertama yang terpilih secara demokratis dan pada tahun 1998, ia menikahi istri ketiganya, Graa Machel.

Pada 5 Desember 2013, di usia ke-95 tahun, Nelson Mandela meninggal dunia di rumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan.

Nelson Mandela telah membawa kemerdekaan bagi rakyatnya lewat pimpinannya dalam organisasi anti-apartheid (Kongres Nasional Afrika) dan Kongres Rakyat. Ia juga mengakhiri sistem apartheid di Afrika Selatan dan mengajak rekonsiliasi antara orang kulit hitam dan kulit putih. Ia telah bekerja keras, menempuh pendidikan tinggi, dan terus berjuang walau sudah berapa kali ditangkap dan dijatuhkan demi membawa keadilan bagi rakyatnya.

Meskipun Nelson Mandela dilihat sebagai tokoh pahlawan yang hebat dan sebagai inspirasi banyak orang, ia pun juga penuh dengan kontroversi. Ia dikenal dengan perlawanannya terhadap sistem apartheid yang damai dan demokratis. Namun dalam menghapus sistem apartheid tersebut, Mandela banyak menggunakan kekerasan, seperti kekerasan publik dan pengeboman pada tahun 1983 yang menewaskan 19 nyawa. Ia juga dikatakan pernah menyarankan untuk memotong hidung orang kulit hitam yang dianggap bekerjasama dengan orang kulit putih. Istrinya saat itu, Winnie, juga mengatakan untuk mengalungkan ban yang terbakar ke leher mereka. Banyak masyarakat yang ternyata juga dirugikan oleh tindakan anti-apartheidnyai. Memang tindakannya dan indakan gerakannya untuk melawan sistem apartheid tidak sesuai dengan ajaran Mandela yang menjunjung tinggi kedamaian dan keadilan, ia berpendapat bahwa rezim apartheid tidak memberinya pilihan selain memerangi kekerasan dengan kekerasan. Setelah itu semua, masih pantaskah Nelson Mandela disebut sebagai pahlawan?

DAFTAR PUSTAKA
1.https://internasional.kompas.com/read/2018/12/05/19311601/biografi-tokoh-dunia-nelson-mandela-berjuang-memberontak-apartheid?page=3
2.https://www.heraldsun.com.au/news/opinion/the-dark-side-of-nelson-mandela/news-story/68f4acdbf2b0b4e6c799e458a55e6cb2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun