Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat Cinta untuk Habib Rizieq Shihab (Singa Allah dari Negeri Timur)

24 Agustus 2018   18:56 Diperbarui: 24 Agustus 2018   19:47 1881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat masuk perguruan tinggi, kecintaan kepadamu tetap tidak pernah pudar, meskipun karena kecintaan ini, terkadang aku juga harus kena bully, fitnah, cacian, dan makian. Apalagi kalau bukan tuduhan radikal karena mencintaimu, tetapi jika dengan menjalankan kecintaan kepadamu sebagai cucu kandung Baginda Nabi Agung Rasulullah SAW aku harus kena bully, fitnah, cacian, makian dan tuduhan radikal, maka ketahuilah aku bangga menjadi radikal.

Ketahuilah wahai Habib, setiap bulan Ramadhan berlangsung, aku sudah berniat akan mengikuti program pesantren di Markaz Syariah bersamamu, namun karena studiku di kampus, niat tersebut belum terealisasikan. Tetapi aku yakin, suatu saat bisa menjadi santrimu dan duduk berada di sampingmu untuk mengambil untaian mutiara hikmah dari dirimu.

Sementara itu, kecintaan kepadamu ternyata mengalir juga dalam urat nadi adikku. Saat engkau mengadakan dakwah ke kampung Mahmud Kabupaten Bandung, ternyata adikku bersama teman-temannya kabur dari pesantren sekedar hanya ingin bertemu dan mendengarkan ceramahmu. Padahal semua tahu, bahwa pesantren dimana tempat belajar adikku merupakan pesantren pondok alumni Gontor yang terkenal sangat mengedepankan disiplin pondok.

Namun semua itu, tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk kabur dari pesantren karena kerinduan dan kecintaan kepadamu. Aku pun sebagai kakaknya mengapreasiasi apa yang dilakukan adikku, meskipun aku tetap menyampaikan harus berani mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan. Begitulah kami dididik oleh para ulama, untuk berani mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan meskipun itu salah.

Masa-masa yang sangat indah dan tak akan pernah terlupakan bersamamu adalah saat terjadi Aksi Bela Islam pada 4 November 2016 (411). Saat itu, setelah shalat Jum'at, di Masjid Istiqlal Jakarta nampak suara engkau memberikan arahan supaya aksi berjalan tertib, saat itu juga engkau memimpin melantunkan Mars Aksi Bela Islam yang semakin menambah semangat peserta aksi..

Suasana aksi 411 yang damai tersebut berubah setelah waktu Isya. Dikarenakan ada sekelompok kecil massa yang melakukan provokasi, luar biasanya ternyata para laskar dari Front Pembela Islam pasang badan membuat barisan untuk melindungi blokade polisi. Engkau yang berada di mobil komando terus memberikan intruksi untuk tetap tenang dan jangan terpancing emosi.

Sungguh Habib, ketahuilah aku selalu meneteskan air mata ketika melihat tayangan brutalnya aparat dalam membubarkan peserta aksi, apalagi saat gas air mata itu diarahkan tepat ke mobil komando dimana engkau tepat berdiri, terutama aku sangat mengkhawatirkan keselamatan engkau, wahai cucu kandung Baginda Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW.

Sungguh aku sangat kagum khususnya kepada keberanianmu dalam memimpin aksi saat itu, Ghirah Islamiyyah dan Ruhul Jihad mu mampu membangkitkan semangat umat dalam membela agama. Seandainya bukan karenamu, siapa yang akan memimpin selama Aksi Bela Islam ?

Wahai Habib, studimu di Malaysia menginspirasiku untuk pergi ke negeri Jiran, saat akhir bulan Maret 2018 kemarin, salah satu organisasi mengadakan program studi komparatif ke Malaysia, Singapura dan Thailand.

Ketahuilah wahai Habib, aku mengikuti program tersebut karena ada nama University of Malaya, rencana kampus yang akan diselenggarakan International Class, tempat dimana engkau menyelesaikan program S2 dengan predikat Cum Luade.

Kusambangi negeri Jiran, tempat dimana engkau melakukan studi, aku pun ingin berkunjung ke semua kampus tempat dimana engkau pernah studi di negeri Jiran. Universitas Antar Bangsa Malaysia, Universitas Islam Internasional Malaysia, Universitas Malaysia, dan Universitas Sains Islam Malaysia adalah nama-nama kampus dimana engkau pernah menimba ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun