Mohon tunggu...
Mohamad Hidayat Muhtar
Mohamad Hidayat Muhtar Mohon Tunggu... Dosen - MENULIS ADALAH CANDU BAGI SAYA

"MENULIS ADALAH BEKERJA UNTUK KEABADIAN" PRAMOEDYA ANANTA TOER

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Konstitualisme Hukum Islam dalam Ketatanegaraan Indonesia

24 Oktober 2018   17:28 Diperbarui: 24 Oktober 2018   17:56 3527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[16] Muhammad Amin, Pemikiran Politik Al-Mawardi, Jurnal Politik Profetik Volume 04, No. 2 Tahun 2016, h. 6

[17] Wahib Wahab, Menggagas Reformulasi Relasi Negara dan Rakyat: Perspektif Teologi Politik Islam-Hermeneutik, dalam Jurnal Paramedia, 1999, h. 27

[18] Pembahagian istilah dan kategori negara Islam yang menjadi pegangan para fukaha (ahli fikih) ini dihuraikan secara terperinci dalam Yusuf al-Qaradawi, Fiqh al-Jihad, Cairo: Maktabah Wahbah 2009, hlm. 882-888. Buku ini telah diterjemahkan baik di Malaysia dan Indonesia dengan tajuk fiqh jihad.

[19] Amiruddin M Hasbi, Konsep Negara Islam Menurut Fazlurrahman, 2000, h. 80-84

[20] Terdapat tiga ayat yang secara jelas menyebutkan istilah khalifah iaitu ayat 30 surah Al Baqarah yang bermaksud "Sesungguhnya aku (Allah) menjadikan manusia sebagai khaifah di atas muka bumi". Ayat 165 surah al An'am yang bermaksud " dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi" dan ayat 26 surah Shad yang bermaksud " Hai Dawud sesungguhnya kami jadikan kamu sebagai khalifah (penguasa) di muka bumi"

[21] Istilah daulah bermakna bergili-gilir ada di dalam Al-Qur'an ayat 140 surah Ali Imran.Manakala yang bermakna peredaran terdapat dalam ayat 7 surah al Hasyr

[22] Omardin Ashaari, Sistem Politik dalam Islam, Kuala Lumpur: Yadim, 2008, hlm. 2-5.

[23] Din Syamsudin, "Usaha Pencarian Konsep Negara", dalam Abu Zahra (ed.), Politik Demi Tuhan; Nasionalisme Religius di Indonesia (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), hlm. 45-50.

[24] Mahfud MD. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi". (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010). Hal. 235

[25] Mahfud MD, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010). hal.235-239

[26] Ahmad Syafi'i Ma'arif, Islam Dan Masalah Kenegaraan Studi Tentang Percaturan Dalam Konstituante, cet 1, (Jakarta: LP3ES, 1996), hal. 15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun