Mohon tunggu...
Hidayah Qudus
Hidayah Qudus Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Perindu hujan dan penikmat kopi di senja hari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemilik blog di https://hiqudsstory.com , content writer, social media enthusiast, juga ibu 3 anak yang bekerja dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Explore Rawamangun Mulai dari Naik LRT, Kulineran hingga Wisata Ziarah

1 Maret 2020   19:41 Diperbarui: 1 Maret 2020   19:39 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mie Ayam Tasik ini terbilang sudah cukup lama berdiri dan menjadi salah satu tujuan wisata kuliner. Mereka menyediakan aneka mie ayam dengan tambahan bakso dan pangsit, tapi yang terkenalnya sih mie ayam babat. Berhubung saya tidak terlalu suka babat, jadi saya memilih mie ayam bakso dengan pangsit.

Foto pribadi
Foto pribadi
Selesai mengisi perut dengan mie ayam Tasik ini, kamipun melanjutkan lagi perjalanan ke tujuan akhir yaitu Makam Pangeran Jayakarta. Kali ini kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot.

Terselip pertanyaan di benak saya mengapa makam Pangeran Jayakarta berada di Rawamangun. Ternyata ada cerita di baliknya. Makam Pangeran Jayakarta sendiri sempat disembunyikan dari masyarakat umum terutama pemerintahan Belanda (VOC) pada masa itu.

Foto pribadi
Foto pribadi
Makam Pangeran Jayakarta ini berada dalam satu komplek, bisa dibilang merupakan makam keluarga. Terdapat mesjid yang bernama Mesjid Jami Assalafiyah yang telah berdiri sejak tahun 1620. Makam Pangeran Jayakarta ini berada di Jalan Jatingara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Foto pribadi
Foto pribadi
Nama Jayakarta sendiri sebenarnya bukanlah nama orang, melainkan gelar. Makam Pangeran Jayakarta yang kami kunjungi ini merupakan Pangeran Jayakarta IV yang bernama asli Achmad Jaketra.

Berdasarkan informasi dari Bapak Sachroel yang merupakan salah satu keturunan ke-16 dari Pangeran Sageri yang merupakan cucu keponakan dari Pangeran Jayakarta IV. Adapun silsilah dari Pangeran Jayakarta ini dimulai dari Pangeran Jayakarta I yaitu Fatahilah, Pangeran Jayakarta II yaitu Tubagus Angke dan Pangeran Jayakarta III di Banten.

Foto pribadi
Foto pribadi
Kondisi makam Pangeran Jayakarta IV ini cukup rapi dan terawat. Para pengunjung bebas mengunjungi komplek makam dan mesjid ini sepanjang untuk keperluan ibadah dan ziarah. Oleh sebab itu pengurus komplek makam ini menyediakan buku tamu dan penjaga.

Bagaimanapun makam Pengeran Jayakarta dan mesjid Assalafiyah ini termasuk dalam cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Sudah seharusnya para pengunjung turut menjaga dan menghargai keberadaannya.

Foto pribadi
Foto pribadi
Terima kasih untuk Click Kompasiana yang telah memberikan banyak informasi bermanfaat mengenai perjalanan kali ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun