Kemudian pada penelitian terhadap fenomena dakwah yang terjadi dalam masyarakat yangmana urgensi dakwah politik dan politik dakwah ini adalah menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif dapat dijabarkan dengan kata-kata berdasar kepada acuan dan rujukan yang telah tersedia dan dibantu dengan bukti-bukti lainnya yang melatarbelakangi penulisan ini dilakukan.
Definisi operasional variabel merupakan definisi yang didasarkan atas sifat-sifat suatu hal yang telah didefinisikan dan dapat diamati derta dapat diobservasi oleh si peneliti.[8] Definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini fokus kepada pembahasan urgensi mengenai dakwah politik dan politik dakwah dalam islam secara kaffah.Â
Di dalam penelitian ini juga diperlukannya sebuah observasi sebagai langkah awal melakukan penelitian. Observasi sendiri berarti sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan dan kemudian disertai dengan pencatatan poin-poin penting terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.[9]
Kemudian penelitian ini didukung dengan metode dokumentasi berupa catatan, buku, jurnal dan artikel untuk memperdalam dalam kegiatan analisis dan memperoleh pembahasan yang tepat dan nantinya juga dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu dengan analisis kualitatif atau yang biasa disebut dengan penelitian lapangan (field research) dimana penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan dari pada meihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.[10]
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Dakwah Dan Politik
Dakwah memiliki makna etimologi yang berasal dari bahasa arab -- -- berarti mengajak. Dakwah yang merupakan bentuk mashdar dari kata ajakan atau seruan. Sedangkan secara harfiah dakwah berarti memanggil, mengundang, mengajak, dan mengimbau.[1] Sehingga pengertian dakwah tersebut yakni mengajak dengan tujuan untuk mendorong seorang individu maupun kelompok kepada sesuatu dengan maksud tertentu.Â
Dalam Al-quran dijelaskan tepatnya pada QS Yusuf:108 bahwa sesungguhnya Allah telah mengajarkan kepada Muhammad untuk menyeru seluruh umat manusia untuk bertaqwa kepada Allah dan menuju ke jalan Allah, hal tersebut telah disandarkan pada keterangan-keterangan yang jelas (bashirah) serta dengan memuji kepada Allah semata, dan Muhammad menjelaskan bahwasanya beliau bukanlah tergolong orang-orang yang musyrik. Dalam ayat tersebut, kata dakwah merujuk kepada kata "Ad-da'wah ila Allah" (Ad'uu ila Allah) yangmana berarti untuk seruan dan ajakan untuk kembali kepada Allah.[2]
Apabila merujuk kepada Al-quran tujuan diciptakannya manusia di bumi ini ialah semata hanya untuk menyembah Allah dan sebagai khalifah Allah yang bertugas untuk membentuk tatanan dunia yang sesuai syari'at dan dikehendaki oleh Allah. Dalam hal ini, manusia sendiri merupakan peran kreatif karena telah dibekali akal sehat, agama, rasio, dan juga amanah yangmana harapannya mampu memecahkan setiap permasalahan dunia yang ada dengan menjadikan Al-quran dan Hadits sebagai acuan utamanya. Dakwah atau ajakan kepada Allah menjadi poin penting bagi umat muslim sebagai seorang hamba karena jelas sudah akibat yang nantinya akan diperoleh baik oleh seorang da'i sendiri maupun dari mad'u yangmana da'watan ila an-naar atau ajakan ke neraka merupakan pekerjaan dari orang-orang musyrik, dan dakwah yang berisikan tentang amar ma'ruf dan nahyi munkar yang dilakukan oleh orang-orang muslim.
Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas bahwa dakwah sebagai rekonstruksi masyarakat yang telah disesuaikan dengan ajaran agama islam sebagaimana yang telah menjadi arena dakwah dalam segala bisang di lapisan masyarakat. Kegiatan politik, atau kegiatan usaha dalam bidang ekonomi, dalam bidang sosial budaya, ataupun dalam bisang hukum sekaligus seharusnya mampu dijadikan alat dakwah oleh seseorang yang mampu dalam segi mempengaruhi seseorang lainnya.
Definisi politik dapat diperoleh dengan berbagai cara, akan tetapi satu hal yang menjadi kunci utama dalam berpolitik yaitu mengenai kekuasaan dan bagaimana penggunaan kekuasaan di dalamnya. Bagaimana seseorang yang mampu dalam mempengaruhi orang lain dan mampu mendominasi suatu kelompok. Sehingga kegiatan politik merupakan salah satu kegiatan yang penting karena dalam setiap kehidupan terdapat kelompok yang kuat dan mendominasi begitu sebaliknya terdapat kelompok yang lemah dan akan hidup teratur dibawah tekanan suatu aturan dalam bentuk pemerintahan.