Rupiah digital hanya bisa diterbitkan, diedarkan, dimusnahkan, dan dikelola oleh Bank Indonesia. Hal ini tentu lebih menjamin keamanan transaksi oleh pengguna baik wholesale maupun ritel.
3. Menggunakan teknologi blockchain
Pemerintah menggunakan teknologi blockchain dalam mengembangkan fitur Rupiah digital untuk memberikan transaksi secara peer-to-peer, cepat, dan murah. Hal ini karena pendistribusian Rupiah digital tidak memerlukan perantara atau otoritas pusat untuk memvalidasi transaksi.
4. Terenkripsi dengan keamanan yang tinggi
Rupiah digital menawarkan fitur keamanan tingkat tinggi bagi seluruh pengguna karena setiap transaksinya terenkripsi dalam blok-blok dan tidak dapat dipalsukan.
5. Terintegrasi dengan ekosistem digital
Rupiah digital menjawab tantangan era masa depan dengan menjadi mata uang yang terintegrasi dengan ekosistem digital saat ini. Anda bisa menggunakannya untuk pembayaran di platform e-commerce dan aplikasi pembayaran digital.
Pengembangan Rupiah digital dicanangkan mampu untuk menjaga stabilitas Rupiah di tengah digitalisasi transaksi keuangan. Bank Indonesia juga terus mengembangkan rancangan ini dengan bantuan teknologi blockchain yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H