Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Money

Fitur Rupiah Digital, Alat Pembayaran Masa Depan

28 Desember 2023   21:59 Diperbarui: 28 Desember 2023   22:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pemerintah melalui Proyek Garuda memiliki rancangan untuk menjadikan Rupiah Digital sebagai alat transaksi terotorisasi di masa depan. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam keterangannya menjelaskan bahwa Rupiah digital tidak menambah jumlah uang beredar, tapi bisa digunakan sebagai alat transaksi barang hingga metaverse.

Dengan melihat fungsinya yakni untuk transaksi di pasar keuangan masa depan, Rupiah digital memiliki beberapa jenis dan fitur yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mendukung terciptanya ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi untuk menjaga kedaulatan Rupiah di era digital.

Jenis-Jenis Rupiah Digital yang Akan Diluncurkan

Pemerintah melalui Bank Indonesia akan meluncurkan dua jenis Rupiah digital secara bertahap, yaitu Rupiah digital wholesale dan Rupiah digital ritel. Kenali perbedaan keduanya melalui penjelasan di bawah ini:

1. Rupiah Digital Wholesale (w-Rupiah Digital)

Rupiah digital wholesale adalah jenis Rupiah yang akan diterbitkan untuk mendukung transaksi keuangan di pasar yang cakupannya lebih besar. Cakupan transaksi yang di-cover oleh Rupiah digital wholesale adalah transaksi wholesale, operasi moneter, transaksi di pasar valas, dan transaksi di pasar uang.

Pemerintah menjadikan Rupiah digital wholesale sebagai tahap eksplorasi atau tahap awal percobaan beredarnya mata uang digital ini, yang mencakup penerbitan, pemusnahan, dan transfer antarpeserta. Selanjutnya, Rupiah digital wholesale akan dikembangkan untuk mendukung transaksi di pasar keuangan, sebelum akhirnya diintegrasikan dengan Rupiah digital ritel.

Fitur dalam Rupiah digital wholesale dicanangkan memberi manfaat antara lain:

  • Meringankan beban biaya transaksi wholesale yang sebelumnya relatif tinggi. Selain lebih murah, diharapkan transaksi wholesale juga akan lebih cepat, efisien, dan mudah.
  • Mendukung stabilitas perekonomian negara dengan cara meningkatkan transparansi transaksi moneter, pasar valas, dan pasar uang.
  • Mendorong inklusi keuangan dengan cara memberikan ruang bagi inovasi dan model bisnis baru dalam layanan keuangan digital yang lebih terjangkau.

2. Rupiah Digital Ritel (r-Rupiah Digital)

Berbeda dengan Rupiah digital wholesale, Rupiah digital ritel memberikan akses terbuka bagi publik yang memungkinkan terlaksananya pembayaran atau transfer oleh pihak korporasi, bisnis, maupun personal. Bank Indonesia menegaskan bahwa pengembangan Rupiah digital ritel masih dalam tahap uji coba, dan memerlukan masukan dari pihak-pihak terkait.

Fitur dalam Rupiah digital ritel diharapkan bisa memberi manfaat antara lain:

  • Mempercepat transaksi ritel dan validasi langsung tanpa perantara
  • Mudah diakses melalui smartphone, tablet, atau komputer.
  • Menghilangkan biaya-biaya transaksi seperti biaya admin atau biaya jaringan yang saat ini digunakan oleh penyedia layanan pembayaran.
  • Menyediakan keamanan transaksi karena tidak terpengaruh oleh risiko kegagalan sistem atau volatilitas harga.

Fitur-Fitur dalam Rupiah Digital

Sebagai alat transaksi keuangan yang masa depan, Rupiah digital memiliki fitur-fitur digital untuk mendukung kemudahan dan keamanan transaksi, di antaranya:

1. Memiliki format digital

Rupiah digital memiliki fitur serupa dengan Rupiah kartal, termasuk dari segi nominal, bentuk, gambar, dan aksesoris-aksesoris lain yang terdapat pada uang kertas atau logam. Hanya saja, bentuk formatnya diubah menjadi digital.

Fitur-fitur tersebut akan di-digitalisasi dalam bentuk enkripsi dengan coding khusus yang hanya diketahui oleh Bank Indonesia sebagai pengedar.

2. Otorisasi penuh oleh BI

Rupiah digital hanya bisa diterbitkan, diedarkan, dimusnahkan, dan dikelola oleh Bank Indonesia. Hal ini tentu lebih menjamin keamanan transaksi oleh pengguna baik wholesale maupun ritel.

3. Menggunakan teknologi blockchain

Pemerintah menggunakan teknologi blockchain dalam mengembangkan fitur Rupiah digital untuk memberikan transaksi secara peer-to-peer, cepat, dan murah. Hal ini karena pendistribusian Rupiah digital tidak memerlukan perantara atau otoritas pusat untuk memvalidasi transaksi.

4. Terenkripsi dengan keamanan yang tinggi

Rupiah digital menawarkan fitur keamanan tingkat tinggi bagi seluruh pengguna karena setiap transaksinya terenkripsi dalam blok-blok dan tidak dapat dipalsukan.

5. Terintegrasi dengan ekosistem digital

Rupiah digital menjawab tantangan era masa depan dengan menjadi mata uang yang terintegrasi dengan ekosistem digital saat ini. Anda bisa menggunakannya untuk pembayaran di platform e-commerce dan aplikasi pembayaran digital.

Pengembangan Rupiah digital dicanangkan mampu untuk menjaga stabilitas Rupiah di tengah digitalisasi transaksi keuangan. Bank Indonesia juga terus mengembangkan rancangan ini dengan bantuan teknologi blockchain yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun