Mohon tunggu...
Hesti titiana
Hesti titiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Laten Radikalisme di Kalangan Mahasiswa Artikel

22 November 2022   16:10 Diperbarui: 22 November 2022   16:16 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silakan kembangkan pengetahun secara ilmiah di kampus, tapi empat pilar, yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika harus dipahami dan dijalankan," tegas dia.

Kita semua berharap deklarasi antiradikalisme di lingkungan perguruan tinggi ini dilakukan di provinsi lain di seluruh Indonesia. Hasilnya, semoga dalam beberapa tahun ke depannya kampus akan terbebas dari aneka macam paham radikal.

Mengapa bisa paham radikalisme dilakukan?

“Di karenakan adanya keingintahuan yang besar untuk mencoba hal baru yang harus dipuaskan. Menurut saya itu hal yang sangat penting, karena keingintahuan adalah ibu kandung dari pengetahuan. Siapa yang akan memuaskan keingintahuan itulah yang menjadi perebutan berbagai kepentingan. Kampus ingin memuaskan pengetahuan mahasiswa dengan memberikan materi, kuliah, dan kurikulum. Yang kedua, ketidakpuasan terhadap kondisi. Umumnya ia merasa adanya ketidakadilan atau bahkan menjadi korban dari ketidakadilan itu. Dan dia merasakan dirinyalah yang dapat mengubah itu semua, serta di-trigger dengan bacaan, pergaulan, dan komunitas yang memperbesar perasaan itu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun