Mohon tunggu...
Hesti RianiSalasati
Hesti RianiSalasati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Topik Favorit adalah kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practice Model Pembelajaran PBL Berbantuan Virtual Lab dan PhET Colorado pada Materi Kepolaran Ikatan Kovalen

8 Desember 2022   16:20 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:32 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMA Negeri 1 Purbalingga

(Jl. M.T. Haryono, Purbalingga Kulon, Kabupaten Purbalingga)

Lingkup Pendidikan

SMA

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Virtual Lab dan PHeT Colorado pada materi kepolaran ikatan kovalen

Penulis

Hesti Riani Salasati, S.Pd.

Tanggal

5 Desember 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Aksi 3

A.  Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kimia masih kurang, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan guru, peserta didik cenderung kurang memperhatikan, sibuk dengan aktivitas lain, seperti mengobrol dengan teman sebangku, bermain games di gawai, menggambar atau mencoret-coret hal yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran

Guru masih kurang dalam pemilihan penggunaan materi apersepsi pada bagian pendahuluan pembelajaran yang kurang bisa menjembatani pengetahuan yang dimiliki peserta didik dan materi yang akan dipelajari peserta didik, biasanya guru memberikan apersepsi hanya dengan "mengingatkan pada materi di pertemuan minggu lalu".

Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran masih kurang, seperti tidak merespon ketika diberi pertanyaan, cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran, mengantuk atau tertidur dan sering terlambat dalam mengumpulkan tugas.

Guru belum menerapkan pembelajaran kontekstual seperti menghubungkan materi yang dipelajari denga napa yang ditemui dalam kehidupan nyata


B.  Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan

  • Praktik ini penting dibagikan karena belum semua guru memahami model pembelajaran PBL sehingga aksi ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi rekan-rekan guru kimia yang mengalami permasalahan sama.
  • Memberikan informasi kepada rekan guru terkait penggunaan media virtual lab dan PhET Colorado dalam pembelajaran kimia khususnya materi kepolaran ikatan kovalen.

Belum semua guru memahami bagaimana pentingnya keterlibatan peserta didik dalam Praktik ini menjadi penting dibagikan karena dengan menerapkan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning yang berpusat pada peserta didik (student centered learning) pada saat proses pembelajaran.

Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi saya sendiri untuk mendesain pembelajaran yang inovatif, menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif, kontekstual, dan berfokus pada peserta didik.

C. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini.

Peran saya pada best practice ini adalah

Sebagai pengelola kelas, yang mengorganisasikan dan memantau kegiatan belajar peserta didik, pada aksi PPL 3, guru mengatur kegiatan belajar dalam bentuk diskusi kelompok, presentasi kelompok, mendemonstrasikan percobaan kepolaran, mengajarkan cara penggunaan media belajar Virtual Lab dan PhET Colorado serta kuis pada LMS Moodle Elsmansa.

Menarik perhatian peserta didik sehingga bisa membuat peserta didik lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

Sebagai fasilitator, guru mamberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, mulai dari membuat atau merekomendasikan bahan ajar yang sesuai dengan karakter peserta didik, kemudian merespon pertanyaan, memfasilitasi, membimbing, memberikan pertanyaan dan umpan balik pada peserta didik.

Sebagai mediator antara materi pembelajaran dan peserta didik, yaitu kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran yang bisa menjembatani peserta didik dengan materi pembelajaran.

Sebagai motivator, selain berperan dalam menyampaikan materi, guru juga berperan dalam mendorong peserta didik agar semangat dan aktif belajar. Salah satu cara yang dilakukan guru untuk memotivasi peserta didik adalah memberikan kesempatan pada mereka untuk memberikan kata-kata motivasi dan menanggapinya, merespon dan memberi feedback pada kegiatan yang dilakukan peserta didik.

Sebagai observer atau pengamat kegiatan apa saja yang sudah atau belum dilakukan oleh peserta didik.

Tanggung jawab:

Sebagai administrator, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakter materi yang akan disampaikan dan karakter peserta didik dan melakukan pembelajaran yang sudah dituangkan dalam perangkat pembelajaran

Merubah pergeseran paradigma pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered, dan melakukan kegiatan pembelajaran yang bisa meningkatkan keterlibatan da keaktifan peserta didik.

sebagai seorang pendidik (guru) mata pelajaran kimia, bertanggung jawab pada keberhasilan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran, dengan kompetensi yang dipelajarinya dan tetap dengan dilandasi karakter religius, karakter budaya lokal dan karakter kebangsaan.

Guru juga bertanggung jawab untuk melatih kecakapan atau ketrampilan hidup peserta didik, salah satunya adalah dengan membekali peserta didik bukan hanya pada materi kognitif namun juga kemampuan yang dibutuhkan pada saat ini, yaitu kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif da juga pemecahan masalah, dimana ketrampilan itu bisa diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran.

Guru memberikan bimbingan dan pengarahan, ketika peserta didik kebingungan atau mengalami kesulitan, atau ketika peserta didiki melakukan hal yang kurang baik semisal menyalahgunakan menggunakan gawai saat pembelajaran, guru wajib menegur da mengingatkan bahwa hal itu salah, mengingatkan peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas dan saling toleransi dengan teman sekelas.

Guru bertanggung jawab memberi motivasi, agar semangat peserta didik dalam belajar terus meningkat. Motivasi bisa diberikan dalam bentuk yang beragam, mulai dari kalimat motivasi, guru memberitahu manfaat setelah mempelajrai materi tertentu, memberikan pujian atau penghargaan hingga hadiah.

Sebagai model atau teladan. Seperti ungkapan Children see children do, apa yang dilakukan guru akan selalu dilihat oleh peserta didiknya dan kemungkinan besar juga akan ditiru. Jika guru membawakan pelajaran dengan semangat, tentunya semagat itu juga bisa menular atau ditiru oleh peserta didiknya.


Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

  • Tantangan
  • Kemampuan pendidik dalam membuat perencanaan pembelajaran menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik di kelasnya dan juga materi yang akan diajarkan

Kemampuan pendidik dalam melakukan pengelolaan kelas, mulai dari pembuatan kesepakatan dalam pembelajaran, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai yang direncanakan.

Kemampuan pendidik dalam memberikan kalimat motivasi dan bimbingan terkait bijak dalam menggunakan gawai

Kemampuan pendidik untuk membangkitkan motivasi peserta didik

Kemampuan pendidik dalam bidang teknologi untuk menghasilkan media pembelajaran yang bisa memfasilitasi peserta didik sesuai gaya belajarnya (misalnya media berbasis android dan media  berbasis AR-VR)

Kemampuan pengelolaan waktu yang terbatas untuk memaksimalkan proses pembelajaran, mulai dari diskusi, presentasi, dan juga penggunaan media Virtual Lab dan PhET Colorado.


  • Yang terlibat

Yang terlibat dalam aksi/praktik

Dosen pembimbing dan guru pamong, yang memberikan arahan, saran dan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran

Kepala Sekolah, yang memberikan izin, memberikan masukan dan melakukan supervisi pembelajaran yang dilakukan guru.

Rekan sejawat, sebagai dokumentator (kameramen) dan asisten observer

Peserta didik yang berkomitemen untuk mengikuti pembelajaran dalam aksi tersebut sehingga pembelajaran berlangsung lancar

 

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut? Strategi apa yang digunakan? Bagaimana prosesnya? Siapa saja yang terlibat? Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

  • Langkah-langkah untuk menghadapi tantangan

Pemilihan model pembelajaran inovatif yakni menggunakan model  pembelajaran berbasis masalah dan membuat perencanaan desain dan perangkat pembelajaran kontekstual yang menarik dan berpusat pada peserta didik.

Membuat perangkat pembelajaran inovatif, dilengkapi dengan media pembelajaran Virtual Lab dari Kemdikbud dan PhET Colorado yang menarik sehingga memotivasi peserta didik

Mengkonsultasikannya desain dan perangkat pembelajaran pada dosen pembimbing dan juga guru pamong, kemudian merevisi sesuai dengan saran dan arahan dari pembimbing.

Mengintegrasikan Tecknology, Pedagogy, Content Knowladge (TPACK) untuk bisa mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik, pada kegiatan pembelajaran ini guru mengintegrasikan media pembelajaran Virtual Lab dan PhET Colorado pada Learning Managemen System (LMS) Moodle Elsmansa.

Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat, mulai dari pendahuluan hingga penutup

Melakukan kesepakatan pembelajaran (termasuk dalam penentuan waktu) agar penggunaan waktu untuk kegiatan belajar lebih efektif

Memperbaiki manajemen penggunaan waktu agar kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat

  • Strategi 

Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat untuk penyusunan perangkat dan instrumen yang akan digunakan saat pembelajaran

Melakukan konsultasi mengenai perangkat pembelajaran, media, hingga instrumen penilaian kepada guru pamong dan dosen pembimbing

Meminta ijin dan melakukan diskusi dengan pihak manajemen sekolah, kepala sekolah dan jajarannya, agar mendapat dukungan dari segi waktu (kurikulum), dan sarana prasarana

Menyajikan pembelajaran kontekstual dengan mengaitkan pembelajaran dengan masalah yang sedang berkembang dalam masyarakat

Memilih materi apersepsi yang bisa menjembatani pengetahuan yang dimiliki peserta didik dengan materi yang akan dipelajari

Memaksimalkan peran aktif dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, dengan memberikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan, kemudian melibatkan mereka dalam penentuan kesepakatan kelas

Memberi kebebasan pada peserta didik untuk memilih berbagai bahan ajar yang sudah disediakan guru

Mendorong dan memotivasi peserta didik dalam bentuk permainan dan pemberian reward (berupa kalimat pujian, piagam penghargaan, atau barang)

  • Proses 

Menyusun desain pembelajaran inovatif yang akan dilaksanakan

Menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan meliputi RPP, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran (Virtual Lab dan PhET Colorado), dan Instrumen Penilaian.

Mengintegrasikan LKPD, Bahan Ajar dan Kuis pada LMS Moodle Elsmansa

Menanyakan kondisi peserta didik untuk memberikan semangat dan menanyakan kesiapaan peserta didik untuk menerima pembelajaran.

Memberikan apersepsi pada peserta didik agar mereka dapat mempunyai imajinasi mengenai materi yang akan dipelajari hari ini, sehingga mereka akan lebih siap dan paham pada materi tersebut.

Memberikan pertanyaan pemantik pada peserta didik, mulai dari pertayaan faktual hingga metakognitif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik.

Membimbing peserta didik baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKPD guna menemukan konsep materi pelajaran yang diharapkan. Dalam hal ini peserta didik belajar untuk meningktkan kemampuan berliterasi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.

Melakukan observasi sikap dan ketrampilan selama proses pembelajaran.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas yang nantinya akan ditanggapi oleh kelompok lain. Dalam hal ini peserta didik belajar untuk berpikir kritis dan komunikatif dalam mengemukakan pendapat

Mengevaluasi hasil diskusi kelompok peserta didik dengan menggunakan kuis yang diintegrasikan dengan LMS Moodle Elsmansa

Memberikan penguatan terhadap konsep yang telah ditemukan secara mandiri oleh peserta didik sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Memberikan reward pada kelompok terbaik dan peserta didik teraktif, untuk meningkatkan motivasi seluruh peserta didik

Melakukan refleksi masing-masing peserta didik terkait dengan proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

  • Yang terlibat dalam Aksi

Kepala Sekolah

Rekan sejawat

Tim IT

Peserta didik


  • Sumber daya yang dimiliki

Input peserta didik yang memiliki gaya belajar yang beraneka ragam  (sesuai dengan hasil tes diagnostik peserta didik)

Kemauan untuk meningkatkan peran aktif peserta didik selama proses pembelajaran

Kemauan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna  kepada peserta didik

Rekan sejawat yang aktif mendukung sebagai tim IT.

Sarana dan prasarana yang mendukung untuk melaksanakan aksi


Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

  • Dampak dari aksi

Dampak dari aksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media pembelajaran Virtual Lab dan PhET Colorado pada materi  Kepolaran Ikatan Kovalen diantaranya:

Peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran

Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran

Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, aktif, dan bermakna untuk peserta didik

Peserta didik semakin tertantang, bersemangat dan kreatif dalam belajar

Motivasi belajar peserta didik meningkat

Keberhasilan belajar peserta didik meningkat

Peserta didik berani mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan baik dan benar

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat terlaksana

  •  
  • Hasil
  • Hasil dari aksi tersebut efektif dapat dilihat dari:
  • Motivasi belajar peserta didik meningkat, terlihat dari hasil analisis angket motivasi peserta didik
  • Keaktifan dan keterlibatan peserta didik meningkat, terlihat dari hasil observasi dan pengamatan sikap peserta didik

  • Respon

Respon peserta didik: pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih menyenangkan karena peserta didik bisa aktif melakukan kegiatan bukan hanya duduk diam mendengarkan, menjadi termotivasi dan tertantang. Hal ini dapat terlihat dari refleksi pembelajaran yang menunjukkan 94,4% siswa menyatakan pembelajaran menyenangkan.

Respon rekan sejawat: menjadi terinspirasi untuk merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik di kelas

Respon kepala sekolah: mendukung pembelajaran berpusat pada peserta didik yang memfasilitasi untuk dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri, dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi peserta didik, juga meningkatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi

Mendukung proses pembelajaran yang inovatif, menarik, serta  penggunaan teknologi di dalamnya

Mendukung pembuatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter peserta didik di kelas

  • Faktor Pendukung Keberhasilan

Dukungan manajemen sekolah, melalui kebijakan dan juga jadwal pelajaran yang bisa mendukung pelaksanaan aksi

Dukungan dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu memberikan arahan, saran, masukan, refleksi dan evaluasi pada rencana hingga pelaksanaan pembelajaran

Keuletan dan kesabaran pendidik dalam melakukan inovasi pelaksanaan proses pembelajaran

Keseriusan pendidik dalam menerapkan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan

Peserta didik yang konsisten dan mempunyai komitmen untuk terus belajar

Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung proses pembelajaran

  • Pembelajaran yang bisa diambil

Peserta didik adalah bukan selembar kertas kosong yang bisa diisi tulisan oleh guru, peserta didik sudah memiliki kemampuan, bakat dan minatnya masing-masing serta tugas guru adalah meningkatkan dan mengasah kemampuan, bakat dan minat peserta didik tersebut melalui proses pembelajaran. Karena selama pembelajaran peserta didik akan berproses untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, kreatif dan berpikir kritis dalam sebuah diskusi kelompok yang pada akhirnya memberikan pengalaman yang bermakna untuk membekali diri mereka dalam mencapai tujuan hidupnya.

Langkah-langkah PBL mampu membuat peserta didik belajar secara aktif serta membuat peserta didik memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta didik dapat menguasai materi yang akan dipresentasikan.

Melalui PBL, peserta didik dituntut belajar secara kolaboratif dan membuat suatu karya sehingga peserta didik lebih antusias dalam belajar dan motivasi meningkat

Guru meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus meningkat.

Guru yang belum menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dapat menerapkan model tersebut dalam pembelajaran kimia dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan perhatian motivasi dan keaktifan peserta didik untuk memahami materi yang disajikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun