Premis ini diperkuat oleh tesis (Nata, 2018) bahwa proses pendidikan bukan hanya terjadi melalui interaksi antara guru dengan murid, dosen dengan mahasiswa, melainkan juga interaksi antara semua pihak yang terlibat langsung. Agar proses interaksi tersebut berjalan efektif, bermakna dan produktif, maka masing-masing pihak harus berada dalam kondisi psikologi yang nyaman, aman dan menyenangkan.Â
Sejatinya, filosofi Merdeka Belajar sudah mengarah pada upaya penciptaan suasana belajar yang bermakna dan bertujuan mulia (meaningful learning). Landas pacu sudah tersedia, tinggal pilot menerbangkan pesawatnya menuju tujuan yang dicitakan.
Maka, benarlah kredo pendidikan yang sudah bertahan bertahun-tahun melintasi zaman, yaitu Education is Power, the Character is More.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H