Jumlahnya kita sudah bisa prediksi berapa uang yang akan kita alokasikan untuk membeli semua kebutuhan itu.
Bagi keluarga yang sudah memiliki anak bayi, pasti dong menyediakan popok yang setiap bulannya akan menghabiskan 3 bal popok isi 38 dalam sebulan.Â
Tergantung juga dengan pemakaiannya bagaimana. Kalau pemakaian popok juga dilakukan bukan hanya pada saat bayi tidur, kemungkinan akan lebih dari 3 bal.Â
Termasuk susu formula yang setiap bulannya akan menghabiskan satu kaleng isi 800 gr sufor dengan harga yang bervariasi tergantung merk susunya, sabun mandi bayi, minyak telon.
Apabila kita kalkulasi biaya dari semua kebutuhan yang harus kita keluarkan, maka kita anggap saja jumlahnya setiap bulannya berkisar 4 juta -- 5 juta dengan asumsi bahwa itu merupakan jumlah pengeluaran bulanan bagi keluarga kecil dengan 1 orang anak.Â
Tidak menutup kemungkinan ada keluarga yang mengeluarkan biaya bulanan di atas jumlah tersebut. Semuanya tergantung faktor-faktor seperti yang diuraikan di atas.
Banyak atau tidaknya kebutuhan bulanan yang kita keluarkan setiap bulan dari tabungan kita, tentu ada cara yang bisa kita lakukan untuk bisa menekan budget pengeluaran sekalipun itu jumlahnya tidak terlalu besar.
Kendati pun demikian, setidaknya jumlah yang tidak besar bisa kita lakukan untuk dilakukan penghematan dari pengeluaran rutin bulanan, tentunya bisa kita konversikan untuk kebutuhan yang lain atau mensubsidi post kebutuhan yang lain.
Saatnya Mengevaluasi Pengelolaan Keuangan Yang Tidak Efisien
Pandemi saat ini telah memaksa setiap orang khususnya mereka yang kesulitan secara keuangan untuk memenuhi kebutuhan rutin harian dan bulanannya, dipaksa untuk melakukan pengetatan ikat pinggang dalam hal pengeluaran.Â
Sebisa mungkin menghabiskan uang itu hanya untuk keperluan yang penting-penting saja. Karena ketika tidak tepat membelanjakan uang, bisa-bisa tabungan semakin menipis dan pada akhirnya mengancam kebutuhan makan sehari-hari.