Beberapa hari kemudian, dua ekor kambing mati lemas, tujuh atau delapan ekor yang lain tak tertolong kelaparan di gurun, dan beberapa ekor lagi jatuh ke jurang hari berikutnya. Akhirnya setelah seratus hari berjalan, yang tersisa hanya dua ekor kambing.
Melihat hal itu, Candide berkata kepada Cacambo, "sahabatku, lihatlah betapa kekayaan duniawi itu tidak langgeng. Tak ada yang lebih kekal dari pada kebenaran dan kebahagiaan dapat bertemu lagi dengan nona Cunegonde.
Bagi candide, nona cunegonde lah kebahagiaan yang bersifat kekal itu.
Begitu juga dengan kita manusia saat ini, menyadari bahwa harta kekayaan, hal-hal duniawi ternyata tidak mampu memberikan kebahagiaan yang kekal. Seperti artis yang bunuh diri, dengan kekayaan dan popularitas yang mereka miliki, ternyata tidak mampu menjaga mereka tidak berada dalam masalah bahkan hingga mengalami depresi yang menyebabkan tindakan bunuh diri.
Kisah Candide menjadi pelajaran bermakna bagi kita, bahwa harta duniawi kita punya pada akhirnya akan lenyap dan kebahagiaan yang diberikan hanya bersifat sementara.
Mari kita merenungkan kembali, apa dan seperti apa yang menjadi kebahagiaan kekal yang kita cari di dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H