Setiap dari mereka mencoba mengambil buku berharap dapat buku bacaan yang sesuai dengan yang mereka harapkan. ada sekitar 30 an anak ketika itu  yang berebutan buku.Â
Senyuman seketika itu muncul bergaris di raut wajah kami, melihat anak anak begitu bersemangat. Tidak ada dalam bayangan bahwa akan sebanyak ini.
Ada yang bertahan membaca buku duduk di terpal yang kami bentangkan. Sebagian anak ada yang mencari tempat yang menurut mereka nyaman untuk membaca. " cekrek, cekrek".Â
Beberapa bagian dari momen pada saat itu ku abadikan dalam cepretan kamera yang ku bawa. Kelak akan menjadi sebuah foto kenangan dari perjalanan hidup yang akan selalu mengingatkan ketika langit berganti dan berganti gaun.Â
Tidak ada kata selain bahagia yang terungkapkan pada saat itu. berada bersama sama anak anak di desa itu. asyik memperhatikan setiap dari mereka, tidak lama kemudian, satu per satu kemudian anak anak berdatangan bergabung bersama teman teman mereka , hingga jumlah mereka melebihi jumlah buku yang kami bawa.Â
Waktu satu jam tidak terasa berlalu, dan masih ada satu jam tersisa sebelum kami mengakhiri pertemuan hari itu. dengan gaya dan sikap dari setiap anak yang berbeda larut dalam suasana membaca.Â
Dan ada beberapa dari mereka yang hanya melihat gambar. Ada yang berbaring sambil membaca buku, dan yang paling lucu, ada seorang anak yang memanjat ke pohon bersandar asyik membaca.Â
Potret yang beraneka warna tersaji. Semilir angin ikut menambah sejuknya suasana dikala matahari sedang terik teriknya. Terima kasih kepada pohon yang berdiri tegak disana. karena telah melindungi kami dari terpaan teriknya sinar matahari.Â
Tak ada yang lebih mendamaikan dari cuaca petang yang diwarnai dengan suasana sejuk dan angin yang membelai kulit dan rambutku. Berbaur dengan mereka dan membaca sekilas buku dongeng yang berada didekatku. Sementara mataku tetap terjaga untuk memperhatikan setiap ekspresi dari siapa saja yang tertangkap oleh penglihatanku.Â
Waktu sudah menunjukkan jam 4.15 wib. Anak anak sudah tersisa sedikit yang masih tetap membaca. Sementara yang lain sudah pada bermain tidak jauh dari terpal yang dibentangkan setelah mereka selesai membaca dan meletakkan buku itu. bang adi pun berdiri dan mengajak anak anak untuk duduk dan berkumpul kembali. sebelum mengakhiri kegiatan kami, anak anak kami ajak untuk bermain.
Karena kami tahu kalau dunia anak itu adalah dunia bermain. Kami pun membagi mereka ke dalam kelompok. Dengan permainan yang berbeda. Yang satu diarahkan oleh bang adi dan satu permainan lagi oleh Hotbin. Mereka sangat antusias dan tumpah ruah dalam permainan itu. Tidak ada kata selain bahagia. Bahagia yang tersirat terlihat tulus dan nyata.Â