Karena secara tidak langsung, dampak dari gejala phubbing ini bisa menurunkan kualitas relasi dan tidak efektifnya komunikasi diantara satu dengan yang lainnya. Karena tidak mungkin kita bisa merespon orang yang berbicara pada kita sembari berselancar di media sosial atau membalas pesan singkat kepada orang lain.
Phubbing dalam interaksi secara langsung dengan orang lain adalah bentuk sebuah penolakan akan kehadiran dari orang disekitar kita. Ada perasaan dianggap tidak penting atau diabaikan dari kita ketika melakukan phubbing pada saat berinteraksi langsung dengan seseorang.
Sampai kapan phubbing ini akan menggurita? Semua ini tergantung kepada kita untuk tidak mau terjebak dalam kecintaan yang berlebih terhadap smartphone.
Mari saatnya kita membatasi diri kita terhadap ketergantungan kepada smartphone, sehingga tidak lagi menjadi masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Kembalikanlah manfaat ponsel itu kepada fungsinya yang hakiki sehingga tidak ada lagi muncul istilah ponsel mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Cukuplah ponsel itu hanya mendekatkan yang jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H