B. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya
Konformitas teman sebaya terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku agresif. Remaja yang lebih banyak terpengaruh oleh teman sebaya cenderung lebih rentan terhadap norma-norma kelompok yang mendukung perilaku agresif. Temuan ini mencerminkan bahwa pada masa remaja, individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka, dan keinginan untuk diterima dalam kelompok dapat mendorong mereka untuk mengikuti perilaku negatif.
Hasil ini menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang positif dan mendukung di antara remaja. Program yang melibatkan penguatan norma-norma positif dalam kelompok teman sebaya dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi perilaku agresif di kalangan remaja.
 C. Implikasi Penelitian
Temuan dari penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pengembangan program intervensi. Peningkatan regulasi emosi melalui pelatihan dan pendidikan dapat mengurangi perilaku agresif. Selain itu, pentingnya intervensi yang melibatkan teman sebaya untuk menciptakan norma-norma positif juga harus diperhatikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Regulasi Emosi : Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara regulasi emosi terhadap perilaku agresif pada remaja. Remaja yang memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik cenderung menunjukkan tingkat perilaku agresif yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa keterampilan dalam mengelola emosi, seperti kemarahan dan frustrasi, sangat penting untuk mencegah perilaku agresif.
2. Konformitas Teman Sebaya : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara konformitas teman sebaya terhadap perilaku agresif. Remaja yang lebih terpengaruh oleh norma dan perilaku kelompok teman sebaya berisiko lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku agresif. Hal ini mencerminkan pentingnya pengaruh sosial dalam pembentukan perilaku remaja.
 Saran
Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa saran yang dapat diberikan adalah:
1. Program Peningkatan Regulasi Emosi :
  - Sekolah dan lembaga pendidikan di Karawang disarankan untuk mengembangkan program pelatihan yang fokus pada peningkatan keterampilan regulasi emosi bagi remaja. Kegiatan seperti pelatihan mindfulness, konseling, dan workshop tentang pengelolaan emosi dapat membantu remaja mengatasi emosi negatif dengan lebih baik.